Tekanan darah rendah dan kurang darah adalah dua kondisi medis yang sering kali disalahartikan karena gejala yang mirip, seperti pusing dan lemas. Namun, keduanya merupakan kondisi yang berbeda dengan penyebab dan penanganan yang berbeda pula. Berikut penjelasan tentang perbedaan antara tekanan darah rendah dan kurang darah.
Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Tekanan darah rendah, atau hipotensi, terjadi ketika tekanan darah seseorang berada di bawah batas normal. Tekanan darah normal umumnya berada di kisaran 120/80 mmHg. Hipotensi didefinisikan ketika tekanan darah sistolik (angka atas) kurang dari 90 mmHg atau tekanan darah diastolik (angka bawah) kurang dari 60 mmHg.
Penyebab:
- Dehidrasi
- Masalah jantung
- Infeksi berat
- Reaksi alergi (anafilaksis)
- Kehilangan darah yang signifikan
- Kekurangan nutrisi
- Efek samping obat-obatan tertentu
Gejala:
- Pusing atau pingsan
- Pandangan kabur
- Mual
- Kelelahan
- Kurang konsentrasi
- Kulit pucat dan dingin
Penanganan: Penanganan tergantung pada penyebabnya. Beberapa langkah umum termasuk:
- Meningkatkan asupan cairan
- Mengonsumsi makanan kaya garam (sesuai anjuran dokter)
- Menggunakan stoking kompresi untuk meningkatkan aliran darah
- Menghindari berdiri terlalu lama
Kurang Darah (Anemia)
Kurang darah, atau anemia, adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anemia terjadi ketika jumlah hemoglobin dalam darah kurang dari normal (kurang dari 13.5 gram/dL pada pria atau 12 gram/dL pada wanita).
Penyebab:
- Kekurangan zat besi, vitamin B12, atau folat
- Penyakit kronis (seperti penyakit ginjal, kanker)
- Kehilangan darah (akibat menstruasi berat, luka, operasi)
- Penyakit genetik (seperti thalasemia atau anemia sel sabit)
- Gangguan sumsum tulang
Gejala:
- Kelelahan ekstrem
- Kelemahan
- Sesak napas
- Pusing
- Kulit pucat atau kuning
- Detak jantung tidak teratur
Penanganan: Penanganan anemia tergantung pada penyebabnya. Beberapa langkah umum termasuk:
- Mengonsumsi suplemen zat besi, vitamin B12, atau folat
- Mengobati kondisi yang mendasari (seperti penyakit kronis)
- Transfusi darah jika diperlukan
- Makan makanan kaya zat besi (seperti daging merah, bayam, dan kacang-kacangan)
Perbedaan Utama
1. Penyebab:
- Hipotensi: Disebabkan oleh berbagai faktor yang mengganggu aliran darah atau menurunkan volume darah.
- Anemia: Disebabkan oleh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin karena berbagai alasan, termasuk kekurangan nutrisi atau penyakit kronis.
2. Gejala:
- Hipotensi: Gejala terutama terkait dengan kurangnya aliran darah ke otak dan organ lain, seperti pusing dan pingsan.
- Anemia: Gejala terutama terkait dengan kurangnya oksigen yang dibawa oleh darah ke jaringan tubuh, seperti kelelahan dan sesak napas.
3. Penanganan:
- Hipotensi: Fokus pada meningkatkan volume darah dan tekanan darah, misalnya dengan hidrasi dan garam.
- Anemia: Fokus pada meningkatkan jumlah sel darah merah dan hemoglobin, misalnya dengan suplemen dan diet.
Meskipun tekanan darah rendah dan kurang darah memiliki beberapa gejala yang mirip, keduanya adalah kondisi medis yang berbeda dengan penyebab dan penanganan yang berbeda pula. Penting untuk memahami perbedaan ini agar bisa memberikan penanganan yang tepat. Jika kamu atau seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.