Aktor senior Pierre Gruno kini bisa bernafas lega setelah akhirnya bisa kembali menghirup udara bebas. Pasalnya, setelah melakukan restorative justice (RJ), pelapor akhirnya setuju buat mencabut laporannya.
Diketahui, Pierre sudah sekitar satu bulan mendekam di penjara akibat dilaporkan terkait kasua dugaan penganiayaan. Ia dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Setelah bebas, Pierre menceritakan apa yang dirasakannya bertolak belakang dengan stigma yang melekat pada kehidupan penjara selama ini. Tapi, tentu ada suka dan duka selama meringkuk dibalik sel jeruji besi.
“Sukanya banyak temen. Ternyata mereka tuh, walau orang anggap sampah masyarakat tapi mereka ternyata orangnya baik baik, sopan,” ucap Pierre di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
“Tidurnya itu sakit pinggang, udah tua kan. Dikasih spesial sakit pinggang, di sana kumat,” Pierre menambahkan.
Menurut Pierre, semua orang sama saat berada di dalam penjara, tak ada memandang status sosial. Tak ada yang membedakan antara si kaya dan si miskin.
“Kita baru tau banyak orang yang tidak selalu merasa mengerti tentang apa yang di dalam sana. Jadi istilah saya, anda kayak, anda miskin, anda besar, anda kecil, tetap semua di sana sama-sama tahanan,” kata Pierre.
Kedepannya, Pierre mengaku bakal lebih hati-hati dalam bersikap. Pierre juga akan berfikir panjang tatkala melakukan sebuah tindakan, agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan lagi.
“Ya pastinya lebih hati-hati. Di otak saya harus lebih di-switch. Kalau zaman saya dulu, kalau kita berantem. Kalau udah puas kita temenan. Kalau seksrang kan kita dikit-dikit lapor,” pungkasnya.
