Raisa Adriana, sosok penyanyi yang telah mengukir prestasi gemilang di industri musik Tanah Air, kini menghadirkan sebuah karya yang tak kalah memukau, yaitu film dokumenter berjudul “Harta Tahta Raisa”. Dalam film ini, Raisa membagikan kisah perjalanan dan pencapaian gemilangnya, diproduksi oleh Imajinari dengan kerjasama Juni Records.
Adryanto Pratono, yang akrab disapa Boim, sebagai manajer Raisa sekaligus CEO Juni Records, mengungkapkan perjalanan panjang di balik pembuatan film ini. Boim mengaku bahwa awalnya film “Harta Tahta Raisa” mendapat penolakan dari beberapa Production House (PH), namun akhirnya berlabuh di Imajinari.
“Jujur sebenernya peaching pertama tuh bukan di Imajinari. Tapi saya ditolak, terus Imajinari belum ada kan saat itu terus diajakin Dipa ke podcast, peaching ke Dipa ‘Dip ada konser nih, konser Yaya peaching tipis tipis lah sambil kita tetep bikin ya namanya dokumenter pengennya lengkap sambil kita tetep rekam’,” ucap Boim saat ditemui di XXI Plaza Senayan, belum lama ini.
“Nah kira-kira akhir 2022, jadi ini udah panjang banget perjalanannya. Imajinari udah say yes, yaudah akhirnya mulai intensif mulai rekam lagi dan Soleh ditunjuk sebagai sutradara,” Boim menambahkan.
Dalam upayanya untuk membuat film ini, Boim ingin mengabadikan perjuangan Raisa dalam menggelar konser tunggal di Gelora Bung Karno pada tahun 2023, sebuah pencapaian besar setelah perjalanan panjang sejak tahun 2019 yang tertunda akibat pandemi.
“Ya ini datengnya dari gua, mungkin temen-temen ingat saya ngerjain konser ini inisiasinya dari tahun 2019 baru terealisasi Februari 2023 kebayang ya sudah 4 tahun. Lalu rasanya, cukup untuk dijadikan momentum untuk didokumentasikan selain foto apa sih pasti visual kan pengennya. Jadi udah mulai assemble tim,” tutup Boim.
