Hati-Hati! Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Mie Instan

Bahaya Mie Instan
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Mie instan mungkin menjadi makanan favorit bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain praktis, harganya pun cukup ekonomis. Apalagi untuk anak kost di akhir bulan. Namun tahukah Anda mengenai bahaya yang mengintai jika sering mengonsumsi mie instan?

Mie instan termasuk makanan yang telah diproses atau makanan olahan. Yakni, makanan yang telah diubah dari bentuknya yang asli menjadi bentuk baru lagi karena alasan kesehatan, kenikmatan, maupun alasan tertentu lain. Proses yang dapat terjadi pada makanan antara lain pendinginan, pemasakan, pemanasan dan pengeringan.

Nah, makanan yang diproses umumnya hanya dilakukan penambahan garam, gula, dan lemak saja untuk memberikan rasa yang lebih nikmat, di samping supaya awet hingga bisa disimpan dalam waktu yang lama. Melansir laman helloSEHAT, berikut ini bahaya sering mengonsumsi makan mie instan bagi tubuh.

Sindrom metabolik

Sebuah penelitian di Korea Selatan menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi mie instan berkaitan erat dengan risiko sindrom metabolik. Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 3.000 mahasiswa berusia 18 – 29 tahun. Hasilnya, peserta yang makan mie instan sebanyak tiga kali atau lebih dalam seminggu memiliki tekanan darah dan glukosa darah lebih tinggi dibandingkan peserta yang hanya makan mie instan sekali dalam sebulan.

Diabetes

Mie instan terbuat dari maida, yakni olahan tepung terigu yang telah mengalami proses penggilingan, penghalusan, dan pemutihan. Maida yang terkandung pada mie instan hanya bahan tambahan yang tidak memiliki kandungan nutrisi selain kaya rasa. Selain itu, maida juga memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga konsumsi maida dapat meningkatkan gula darah Anda.

Saat mengkonsumsi maida, pankreas akan melepaskan insulin dengan segera untuk mencernanya, yang seharusnya membutuhkan waktu. Kondisi ini dapat memicu pembengkakan hingga berpotensi terkena penyakit diabetes tipe 2.

Risiko penyakit liver

Makanan yang melalui proses pengolahan panjang seperti mie instan mengandung pengawet dan zat aditif yang bila dikonsumsi terlalu banyak akan menekan kerja organ hati (liver) karena sulit diuraikan. Bila dibiarkan, organ hati bisa kewalahan lalu menimbun lemak berlebih dalam selnya sendiri. Akibatnya, lemak yang menumpuk akan menimbulkan kerusakan pada liver.

Obesitas

Terlalu banyak mengonsumsi mie instan juga dapat berujung pada kondisi obesitas. Perlu diketahui, satu bungkus mie instan rata-rata mengandung 14 gram lemak jenuh. Angka ini sudah memakan sekitar 40% dari kebutuhan harian Anda. Selain itu, mie instan juga memiliki kalori yang tinggi. Meski mengenyangkan, nilai gizi yang masuk ke dalam tubuh hanyalah sedikit dan tak sebanding dengan kalorinya.

Berisiko menimbulkan gangguan pencernaan

Pada saat proses pengawetannya, mie instan ditambahkan dengan zat bernama tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ). Pengawet ini berbahan dasar minyak yang juga terdapat dalam produk pestisida.

Sementara tubuh memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencerna pengawet ini. Bahkan setelah dua jam, perut belum juga mampu mengurai TBHQ sehingga hal ini dapat mengganggu jalannya pencernaan.

Populer video

Berita lainnya