Bahas Dosa dan Luka, Raw Theory Rilis EP Perdana ‘Peccaterra’

Pic by Naraksa

Celebrithink.com – Masih ingat janji Raw Theory waktu merilis single ‘Karam’ bulan Juni lalu? Akhirnya, janji itu lunas dibayar! Band pendatang baru yang mengusung genre Modern Rock ini baru saja merilis extended play (EP) atau mini album perdana mereka yang diberi judul ‘Peccaterra’.

Nggak tanggung-tanggung, mereka langsung menyuguhkan enam lagu yang punya judul estetik sekaligus misterius: ‘Frekuensi’, ‘Konsekuensi’, ‘Parade Dengung’, ‘Waktu Yang Ada’, ‘Anatomi Lara’, dan ‘Gaun Luka’. Dari daftar ini, mereka memilih ‘Anatomi Lara’ sebagai lagu andalan atau focus track.

‘Anatomi Lara’: Hubungan Manusia, Luka, dan Sang Pencipta

Buat kalian yang suka lirik-lirik puitis tapi “menampar”, lagu ‘Anatomi Lara’ adalah jawabannya. Muhammad Ravi Sani, sang vokalis, menjelaskan kalau lagu ini adalah renungan tentang paradoks eksistensi manusia. Kita ini sering dibilang “ladang dosa”, penuh noda, tapi uniknya tetap dicintai oleh Sang Pencipta.

Raw Theory mencoba menggambarkan kalau bahagia dan menderita itu bukan dua hal yang terpisah, melainkan tumbuh dari sumber yang sama. Musiknya atmosferik, liriknya kontemplatif—beneran kayak perjalanan spiritual yang sunyi di tengah bisingnya musik rock sekarang.

Berdamai dengan Sisi Gelap Diri Sendiri

Keseluruhan album ‘Peccaterra’ ternyata punya benang merah yang kuat. Menurut gitaris mereka, Rimanda Sinaga, mini album ini lahir dari kegelisahan tentang sisi manusia yang sering kita sembunyikan atau hindari: dosa, kesalahan, dan keterbatasan diri.

“Album ini bukan tentang menghakimi, tapi tentang berdamai dengan sisi-sisi diri yang pernah salah, pernah jatuh, dan pernah terluka,” tambah Ravi. Jadi, buat kalian yang lagi ngerasa “nggak sempurna”, lagu-lagu di EP ini bakal kerasa kayak pelukan yang jujur banget.

Kolaborasi Musisi Muda yang Punya Warna Berbeda

Secara musikalitas, Raw Theory ini kumpulan musisi muda yang punya latar belakang musik kontras. Justru perbedaan selera inilah yang bikin Modern Rock versi mereka jadi punya nuansa baru yang nggak monoton.

Proses produksinya pun cukup “indie tapi serius”. Semua instrumen direkam di Seven Dragons Studio milik Rimanda, sedangkan urusan mixing dan mastering diserahkan ke tangan dingin Sasi Kirono (Smarai) di Satrio Piningit Studio. Oh iya, materi lagu-lagu ini diciptakan oleh Rendi Derainway (manajer mereka di bawah DRW Legacy) bareng para personel Raw Theory.

Kalau kalian butuh musik rock yang punya “isi” dan nggak cuma teriak-teriak doang, ‘Peccaterra’ dari Raw Theory wajib masuk playlist mingguan kalian.

Populer video

Berita lainnya