Celebrithink.com – Grup musik Methosa resmi merilis single terbaru berjudul Tarik Tambang. Lagu ini lahir dari kegelisahan terhadap maraknya praktik tambang ilegal yang merusak lingkungan dan merampas hak masyarakat adat.
Dalam keterangannya, Methosa menegaskan bahwa keberadaan tambang memang berperan besar dalam kehidupan modern. Dari listrik, gadget, hingga bahan bakar kendaraan, hampir semuanya bergantung pada hasil tambang. Namun, jika pengelolaan tidak memperhatikan lingkungan dan hak masyarakat, tambang justru bisa menjadi sumber bencana.
“Tambang bisa membawa berkah jika dikelola untuk kesejahteraan rakyat. Tapi ketika dikuasai pemilik modal tanpa izin, merusak hutan, mencemari air, dan mengusir warga, yang muncul hanyalah konflik dan penderitaan,” ujar Methosa.
Lagu Tarik Tambang menggambarkan keresahan masyarakat saat wilayah mereka diambil alih oleh pihak luar yang membawa alat berat, merampas tanah adat, dan meninggalkan kerusakan. Kritik sosial itu dibalut aransemen musik bernuansa ceria dengan sentuhan suling dangdut, sehingga tetap mudah dinikmati meski menyimpan pesan serius.
Methosa menegaskan bahwa karya ini bukan sekadar hiburan, melainkan ajakan untuk merenung. “Kami ingin menyuarakan keresahan masyarakat melalui musik. Tapi penyelesaian masalah tambang ilegal tetap butuh perlindungan hukum dan regulasi yang berpihak pada rakyat,” tambahnya.
Lewat Tarik Tambang, Methosa mengingatkan publik bahwa krisis lingkungan akibat tambang ilegal sudah nyata dan bisa menyentuh siapa saja. “Surga terakhir di bumi” telah banyak yang jadi korban, dan ancaman berikutnya bisa saja muncul di halaman rumah sendiri.
Single Tarik Tambang sudah bisa dinikmati di berbagai platform digital bersama press kit resmi yang dibagikan oleh Methosa.