Celebrithink.com – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia secara resmi meluncurkan program Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia (Lokovasia 2025). Bertempat di Gedung Oudetrap, kawasan Kota Lama Semarang, acara ini menjadi penanda dimulainya rangkaian kegiatan Lokovasia yang bertujuan memperkuat ekosistem musik tradisi melalui pendekatan lintas disiplin dan generasi.
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan (PPPK) Kementerian Kebudayaan, Ahmad Mahendra menyampaikan harapan Kementerian Kebudayaan terhadap musik Indonesia.
“Bapak Menteri Kebudayaan menginginkan musik Indonesia bisa menjadi garda depan dalam menciptakan Indonesian Wave, seperti halnya musik dan film dari negara-negara tetangga agar Indonesia semakin menunjukkan kontribusinya terhadap peradaban dunia,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa musik tradisi tidak cukup hanya dilestarikan secara simbolik, melainkan harus hidup, relevan, dan dinamis. “Lokovasia hadir sebagai ekosistem pembelajaran dan ekspresi yang inklusif. Di sinilah para komponis, peneliti, komunitas, dan musisi muda dari berbagai latar belakang dipertemukan dalam satu jalinan kolaborasi lintas daerah, bahkan lintas negara Asia,” tambah Ahmad Mahendra.
Lokovasia dilatarbelakangi oleh pemikiran kritis terhadap implikasi globalisasi dalam lanskap pelestarian dan pengembangan musik tradisi Indonesia. Di tengah derasnya arus budaya global, eksistensi musik tradisi yang kaya akan nilai, bentuk, dan makna menuntut respons yang tidak sekadar simbolik. Diperlukan kesadaran yang holistik dan upaya kontekstualisasi agar musik tradisi tetap hidup, relevan, dan bermakna lintas generasi.