celebrithink.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengonfirmasi bahwa Apple telah mendapatkan izin untuk menjual iPhone 16 di Indonesia. Keputusan ini diambil setelah Apple memenuhi berbagai kewajiban yang ditetapkan pemerintah, termasuk investasi dan regulasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Keputusan ini menjadi kabar baik bagi para penggemar Apple di Indonesia yang menantikan kehadiran iPhone terbaru. Namun, izin ini bukan tanpa syarat. Apple harus menempuh proses negosiasi panjang dengan pemerintah sebelum akhirnya mendapatkan lampu hijau untuk memasarkan iPhone 16 secara resmi.
Proses Negosiasi yang Tidak Mudah
Menurut Agus Gumiwang, perundingan antara Apple dan pemerintah Indonesia berjalan cukup alot. Kedua pihak memiliki kepentingan masing-masing yang harus dijaga. Pemerintah ingin memastikan bahwa kebijakan TKDN tetap dipatuhi, sementara Apple menginginkan fleksibilitas dalam menjalankan bisnisnya.
Pada akhirnya, kesepakatan berhasil dicapai, dan Apple mendapatkan izin untuk menjual iPhone 16 sebelum Lebaran. “Kami sudah menandatangani MoU dengan Apple. Negosiasi memang tidak mudah. Bahkan, sampai 15 menit sebelum finalisasi, masih ada beberapa hal yang harus disesuaikan dalam MoU,” kata Agus.
Apple Memilih Skema TKDN Inovasi
Sebagai syarat beroperasi di Indonesia, setiap produsen smartphone harus memenuhi aturan TKDN. Kebanyakan brand memilih skema manufaktur dan software, yang berarti mereka harus memproduksi perangkat atau perangkat lunak di Indonesia.
Namun, Apple memilih skema ketiga, yaitu TKDN inovasi. Dalam skema ini, Apple tidak diwajibkan membangun pabrik di Indonesia. Sebagai gantinya, mereka harus berinvestasi dalam bentuk pusat pelatihan dan pengembangan teknologi. Dengan cara ini, Apple tetap bisa menjual produknya di Indonesia tanpa membangun fasilitas produksi lokal.
Investasi Apple iPhone 16 di Indonesia
Sebagai bagian dari komitmennya, Apple telah melunasi utang investasi sebesar 10 juta dolar pada 16 Desember 2024. Selain itu, perusahaan juga membawa mitra globalnya, Luxshare-ICT, untuk berinvestasi di Indonesia.
Luxshare-ICT akan menanamkan modal sebesar 150 juta dolar untuk memproduksi Airtag di Batam. Bahkan, sekitar 65 persen kebutuhan Airtag dunia akan diproduksi dari Indonesia. Ini menjadi peluang besar bagi industri manufaktur dalam negeri untuk terlibat dalam rantai pasok global.
Tidak hanya itu, produksi Airtag di Indonesia juga akan menggunakan baterai yang diproduksi di dalam negeri. Hal ini semakin memperkuat posisi industri elektronik Indonesia di pasar global.
Apple Siapkan Produksi AirPods Max
Selain memproduksi Airtag, Apple juga menyiapkan satu lini produksi aksesoris lain di Indonesia. Long Harmony, sebuah perusahaan di Bandung, akan memproduksi kain mesh yang digunakan untuk AirPods Max.
Komponen ini merupakan bagian penting dalam pembuatan AirPods Max, sehingga kehadiran Long Harmony dalam rantai pasok Apple menunjukkan komitmen Apple untuk mendukung industri lokal. Dengan adanya investasi ini, Indonesia semakin berperan dalam ekosistem produksi Apple secara global.
Dampak Positif Apple iPhone 16 Apple iPhone 16bagi Indonesia
Kehadiran Apple di Indonesia melalui investasi ini membawa banyak manfaat bagi industri dalam negeri. Selain membuka lapangan kerja, kolaborasi dengan perusahaan lokal juga akan meningkatkan kapasitas produksi dan keterampilan tenaga kerja Indonesia.
Dengan adanya produksi komponen seperti baterai dan kain mesh di dalam negeri, nilai tambah dari produk Apple yang beredar di Indonesia juga meningkat. Hal ini berpotensi menarik lebih banyak investasi dari perusahaan teknologi global lainnya.
Selain itu, keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok Apple juga menjadi langkah strategis dalam mengembangkan ekosistem industri elektronik. Jika ke depan lebih banyak perusahaan global yang melihat potensi investasi di Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi pusat produksi komponen teknologi yang lebih besar.
Apple akhirnya mendapatkan izin untuk menjual iPhone 16 di Indonesia setelah memenuhi kewajiban investasi dan TKDN. Meski tidak membangun pabrik, Apple berinvestasi melalui skema TKDN inovasi dengan mendirikan pusat pelatihan dan mengembangkan industri lokal.
Investasi Apple juga mencakup produksi Airtag di Batam dan komponen AirPods Max di Bandung. Ini membuka peluang besar bagi industri dalam negeri dan meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
Keputusan ini diharapkan tidak hanya menguntungkan Apple, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri teknologi di Indonesia. Dengan adanya investasi dari perusahaan besar seperti Apple, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam industri elektronik global di masa depan.
