Kejagung Perketat Penyelidikan Korupsi Pertamina
celebrithink.com – Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) semakin mendapat perhatian publik. Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali mengambil langkah tegas dengan melakukan penggeledahan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Gerem, Cilegon, Banten.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menyatakan bahwa penggeledahan dilakukan pada Jumat (28/2/2025) mulai pukul 10.30 WIB. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya mengumpulkan bukti tambahan dalam kasus yang diduga merugikan negara dalam jumlah besar.
Meskipun penyelidikan masih berlangsung, Kejagung memastikan bahwa setiap perkembangan akan disampaikan kepada publik. Penggeledahan ini menjadi salah satu langkah penting dalam mengungkap skandal korupsi yang melibatkan berbagai pihak, baik dari internal Pertamina maupun dari sektor swasta.
Sembilan Tersangka Telah Ditetapkan
Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus ini. Mereka berasal dari berbagai posisi strategis di Pertamina serta beberapa pihak swasta yang diduga terlibat dalam praktik korupsi.
Berikut daftar lengkap para tersangka:
- Riva Siahaan – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
- SDS – Direktur Feed Stock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
- YF – Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
- AP – VP Feed Stock Management PT Kilang Pertamina Internasional
- MKAR – Beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
- DW – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
- GRJ – Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
- Maya Kusmaya – Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
- Edward Corne – VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga
Para tersangka ini diduga terlibat dalam berbagai praktik penyimpangan, termasuk manipulasi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang berakibat pada kerugian negara.
Langkah Hukum yang Diambil Kejagung
Tim penyidik Kejagung telah menahan semua tersangka selama 20 hari ke depan. Penahanan ini bertujuan untuk memperlancar penyidikan dan mencegah kemungkinan penghilangan barang bukti.
Selain itu, Kejagung terus mengumpulkan data serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang berpotensi memberikan informasi tambahan terkait aliran dana dalam kasus ini.
Jejak Korupsi di Perusahaan Milik Riza Chalid
Sebelumnya, Kejagung juga menggeledah kediaman pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid. Selain itu, PT Orbit Terminal Merak (OTM) di Cilegon, Banten, yang diketahui terkait dengan tersangka Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ), turut menjadi sasaran penyelidikan.
Riza Chalid dikenal sebagai sosok yang memiliki jaringan kuat dalam industri minyak nasional. Dugaan keterlibatannya dalam kasus ini semakin memperkuat asumsi bahwa praktik korupsi tidak hanya melibatkan pejabat Pertamina, tetapi juga para pengusaha besar di sektor energi.
Dampak Korupsi terhadap Negara
Kasus dugaan korupsi di Pertamina ini menambah daftar panjang skandal yang merugikan keuangan negara. Penyimpangan dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang dapat berdampak besar terhadap harga bahan bakar dan stabilitas ekonomi nasional.
Kejagung berjanji akan mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya. Dengan semakin banyaknya bukti dan tersangka yang ditetapkan, publik berharap proses hukum berjalan transparan dan tanpa intervensi.
Kasus korupsi Pertamina semakin berkembang dengan berbagai fakta baru yang terungkap. Kejagung terus melakukan penyelidikan, termasuk penggeledahan di berbagai lokasi untuk mengumpulkan bukti tambahan. Dengan sembilan tersangka yang telah ditetapkan, masyarakat menanti langkah berikutnya dalam upaya menegakkan keadilan.
