Profil Riva Siahaan
celebrithink.com – Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, menjadi pusat perhatian setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan manipulasi bahan bakar minyak (BBM). Kasus ini mencuat sejak Selasa, 25 Februari 2025, setelah penyelidikan panjang yang dilakukan oleh pihak berwenang. Dugaan utama terhadapnya adalah mengubah BBM RON 90 menjadi RON 92, yang diduga menyebabkan kerugian negara yang sangat besar.
Riva Siahaan menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina Patra Niaga sejak tahun 2023. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina pada 16 Juni 2023. Sebelumnya, ia memiliki rekam jejak karier yang cukup panjang di industri energi dan pemasaran.
Latar Belakang dan Karier
Riva merupakan lulusan S-1 Manajemen Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta. Ia kemudian melanjutkan studi magister (S-2) di bidang Business Administration di Oklahoma City University, Amerika Serikat. Kariernya dimulai di bidang periklanan sebelum akhirnya bergabung dengan PT Pertamina (Persero) pada 2008 sebagai Key Account Officer.
Selama berkarier di Pertamina, Riva menduduki berbagai posisi strategis. Beberapa di antaranya adalah Senior Bunker Officer I, Bunker Trader di Pertamina Energy Service, hingga Corporate Marketing and Trading Director di PT Pertamina Patra Niaga sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Utama.
Kasus Dugaan Manipulasi BBM
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) mengungkapkan bahwa dalam kasus ini, Pertamina Patra Niaga melakukan pembayaran untuk BBM RON 92 (Pertamax), tetapi yang diperoleh sebenarnya adalah BBM dengan kualitas RON 90. Produk ini kemudian dicampur di depo untuk dijual sebagai RON 92. Akibatnya, uang negara yang seharusnya digunakan dengan bijak malah tergerus oleh praktik curang ini.
Kerugian akibat kasus ini ditaksir mencapai Rp 193,7 triliun. Pemeriksaan terhadap 96 saksi dan 2 ahli telah dilakukan, serta bukti dokumen yang kuat telah dikumpulkan sebelum menetapkan Riva Siahaan dan enam orang lainnya sebagai tersangka.
Reaksi Publik dan Media Sosial
Kasus ini memicu kemarahan publik. Warganet ramai-ramai mengkritik Riva Siahaan melalui berbagai platform media sosial, seperti X (Twitter), Instagram, dan YouTube. Berbagai meme dan komentar pedas mengiringi pemberitaan mengenai kasus ini. Banyak yang merasa kecewa dengan skandal ini, mengingat bahan bakar adalah kebutuhan utama masyarakat yang seharusnya dikelola dengan transparan.
Beberapa anggota DPR juga turut bersuara, meminta pihak Pertamina untuk segera memberikan klarifikasi terkait dugaan oplosan BBM ini. Mereka menekankan pentingnya transparansi agar masyarakat tidak merasa ditipu oleh praktik-praktik curang yang dapat merugikan ekonomi nasional.
Kesimpulan
Kasus dugaan korupsi yang melibatkan Riva Siahaan menjadi tamparan keras bagi industri energi di Indonesia. Skandal ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan ketat dalam tata kelola sektor minyak dan gas. Dengan potensi kerugian triliunan rupiah, diharapkan aparat hukum dapat menindaklanjuti kasus ini dengan tegas agar kepercayaan publik terhadap pemerintah dan BUMN tetap terjaga.