Permintaan Maaf Bank Punk Sukatani dan Klarifikasi Polda Jateng
celebrithink.com – Band punk Sukatani asal Purbalingga menjadi sorotan setelah meminta maaf dan menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Lagu ini sempat menuai perhatian publik karena isinya yang dianggap sebagai kritik terhadap institusi Polri.
Menanggapi hal ini, Polda Jawa Tengah (Jateng) akhirnya buka suara. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menegaskan bahwa kepolisian tetap menghormati kebebasan berekspresi dan tidak anti terhadap kritik.
Klarifikasi Bukan Bentuk Tekanan
Menurut Artanto, klarifikasi yang dilakukan terhadap personel Sukatani hanyalah sebuah obrolan santai. Tujuan utamanya adalah untuk memahami maksud dan tujuan di balik pembuatan lagu tersebut. “Kita hanya ingin tahu pesan yang ingin disampaikan. Tidak ada tekanan atau permintaan untuk membuat video permintaan maaf,” jelasnya.
Kritik Sebagai Bentuk Kepedulian
Lebih lanjut, Artanto menyebut kritik terhadap Polri dianggap sebagai bentuk kepedulian. Bahkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo disebut sangat terbuka terhadap kritik yang membangun. “Kritik itu bukan bentuk permusuhan, tapi justru bukti bahwa mereka peduli dengan Polri,” ujarnya.
Lagu Bayar Bayar Bayar Bisa Band Punk Sukatani Dinyanyikan Lagi
Pernyataan ini memberikan kepastian bahwa Sukatani tetap bisa membawakan lagu Bayar Bayar Bayar di atas panggung. Polda Jateng menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi band tersebut untuk tetap mengekspresikan kritiknya melalui musik. “Monggo aja. Kami menghargai ekspresi seni dan kritik yang membangun,” tutup Artanto.
Polemik yang melibatkan band Sukatani menunjukkan bahwa kritik dalam seni tetap dihargai. Meski sempat meminta maaf, band ini sebenarnya tidak dilarang untuk tetap menyuarakan kritiknya. Sikap terbuka dari Polri bisa menjadi langkah positif dalam membangun komunikasi dengan masyarakat.