Pengalaman Mengerikan DJ Yasmin
celebrithink.com – DJ Yasmin baru-baru ini mengungkap pengalaman mengerikan yang dialaminya pada tahun 2024. Dalam sebuah wawancara di podcast Goyang Lidah, ia menceritakan insiden percobaan pemerkosaan yang hampir menimpanya. Mirisnya, laporan yang ia ajukan ke pihak kepolisian justru ditolak.
Undangan ke Acara Ulang Tahun
Awalnya, Yasmin menerima undangan untuk tampil di sebuah acara ulang tahun yang digelar di ruang karaoke eksklusif di Jakarta. Ruangan tersebut didesain menyerupai klub malam kecil lengkap dengan perlengkapan DJ. Saat tiba di lokasi, ia hanya mendapati empat orang di dalam ruangan. Pemilik acara meminta Yasmin memainkan lagu favoritnya dan mengajaknya berjoget. Demi menghormati tuan rumah, ia pun ikut menari. Namun, situasi berubah ketika pria itu mulai bersikap tidak sopan.
Upaya Pelecehan DJ Yasmin di Ruang Karaoke
Saat berjoget, Yasmin merasa tidak nyaman karena pria tersebut mulai menyentuhnya secara tidak pantas. Ia berusaha menghindar dengan mendorong pelaku agar tidak semakin mendekat. Setelah 20 menit tampil, Yasmin berniat pulang. Namun, ia justru mengalami kejadian yang lebih buruk. Pemilik acara melarangnya pergi dan berusaha mencium serta menariknya dengan paksa. Terjadi tarik-menarik antara keduanya sebelum akhirnya Yasmin berhasil melarikan diri bersama seorang temannya.
Pelaku Menguntit Yasmin
Sayangnya, kejadian tidak berhenti di sana. Pelaku berhasil mendapatkan alamat rumah Yasmin dari fotokopi KTP yang terdapat dalam surat kontrak kerja sama. Beberapa hari kemudian, pria tersebut mendatangi rumahnya berulang kali.
Tak hanya itu, Yasmin juga sering mendapati pelaku muncul di berbagai kota saat ia tampil sebagai DJ. Bahkan, pria tersebut selalu hadir di kelab malam tempatnya bekerja. Hal ini membuat Yasmin merasa sangat terganggu dan ketakutan.
Laporan Ditolak Polisi
Karena merasa terancam, Yasmin akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Sayangnya, laporan tersebut ditolak dengan alasan pelaku belum melakukan tindakan nyata yang dapat diproses hukum.
Yasmin pun mencoba mengumpulkan bukti, termasuk meminta rekaman CCTV di ruang karaoke sebagai barang bukti. Namun, pihak karaoke menolak memberikan rekaman tersebut, meskipun insiden itu sudah termasuk percobaan pemerkosaan.
Harapan Akan Perlindungan Hukum
Kasus yang dialami Yasmin menyoroti betapa sulitnya bagi korban pelecehan seksual untuk mendapatkan perlindungan hukum. Penolakan laporan dan sulitnya mengakses bukti menunjukkan masih adanya celah dalam sistem perlindungan korban.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa setiap individu berhak mendapatkan keadilan. Kejadian seperti ini seharusnya menjadi perhatian bagi aparat penegak hukum agar korban tidak merasa sendirian dalam mencari keadilan.