Raffi Ahmad Setuju Pejabat Naik Transportasi Umum
celebrithink.com – Raffi Ahmad memberikan tanggapan soal usulan pejabat pemerintah diminta naik transportasi umum seminggu sekali. Seperti diketahui, Raffi kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
Ia menegaskan akan mengikuti arahan yang diberikan pemerintah. Menurutnya, kebijakan tersebut bisa menjadi contoh baik bagi masyarakat.
“Ya kita ikut saja apa arahan yang terbaik untuk meng-influence semua masyarakat yang terbaik,” ujar Raffi Ahmad, Kamis (30/1).
Raffi Ahmad Sering Menggunakan Transportasi Umum
Suami Nagita Slavina itu mengaku masih sering menggunakan transportasi umum. Ia merasa tidak ada masalah dengan kebijakan yang mendorong pejabat lebih sering menggunakan angkutan umum.
“Saya suka naik transportasi umum kok. Saya masih sering naik transportasi umum,” ungkapnya.
Pernyataan ini menambah dukungan terhadap gagasan agar pejabat lebih dekat dengan kondisi masyarakat sehari-hari.
Kritik Terhadap Penggunaan Kendaraan Dinas dan Patwal
Selama ini, pejabat pemerintah cenderung menggunakan mobil dinas yang nyaman serta mendapat pengawalan patroli. Hal ini menuai kritik dari Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Tory Damantoro.
Ia menilai bahwa pejabat sebaiknya mulai membatasi penggunaan patwal di jalan raya. Menurutnya, jika semua orang meminta prioritas, bisa terjadi kecemburuan sosial.
“Filosofinya hidup di kota itu adalah hidup bersama. Kalau semuanya meminta diprioritaskan akan terjadi kecemburuan sosial,” jelasnya.
Transportasi Umum Sudah Memadai
MTI juga menyebut bahwa transportasi umum di Jakarta sudah cukup baik dan mencakup 89,5 persen wilayah ibu kota. Dengan demikian, pejabat tidak perlu selalu bergantung pada kendaraan dinas dan pengawalan.
“Pengawalan sebaiknya dibatasi hanya untuk Presiden dan Wakil Presiden. Pejabat lain tidak perlu dikawal seperti kepala negara,” ujar Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat.
Manfaat Pejabat Naik Transportasi Umum
Pejabat yang naik transportasi umum bisa merasakan langsung kondisi yang dihadapi masyarakat. Dengan begitu, mereka bisa membuat kebijakan yang lebih sesuai dengan kebutuhan rakyat.
“Semestinya, pejabat membiasakan menggunakan angkutan umum, minimal sekali seminggu. Dengan begitu, mereka bisa melihat kondisi nyata di lapangan,” tutup Djoko.
Kebijakan ini bisa menjadi langkah positif untuk meningkatkan kesadaran pejabat terhadap permasalahan transportasi di kota besar.