Kritik Deddy Corbuzier terhadap Siswa
Celebrithink.com – Deddy Corbuzier menjadi perhatian publik setelah mengomentari seorang siswa yang menilai menu ayam pada program makan bergizi gratis kurang enak. Melalui akun Instagramnya, @mastercorbuzier, Deddy melontarkan kritik tajam yang dianggap tidak pantas karena menyasar anak-anak.
Dalam videonya, Deddy mengatakan, “Kurang enak, kurang enak, kepala elu pea, kurang enak ayamnya.” Pernyataannya ini memancing kritik karena dinilai tidak menghormati pendapat siswa tersebut.
Deddy Corbuzier membandingkan dengan Azka
Deddy juga membandingkan siswa itu dengan anaknya, Azka, yang menurutnya tidak pernah mengeluh tentang makanan. Azka terbiasa mengonsumsi nasi kotak saat menemani Deddy di lokasi syuting. Jika Azka protes soal makanan, Deddy mengaku akan memarahinya.
“Kalau dia ngomong ‘enggak enak, aku mau yang lain’, gue tabok,” ujar Deddy.
Kebiasaan ini membuat Azka terbiasa mencari nasi kotak di mana pun dia berada.
Sabrina Chairunnisa Ikut Berkomentar
Istri Deddy, Sabrina Chairunnisa, turut memberikan pendapat. Ia menganggap siswa yang mengeluhkan makanan gratis itu tidak memahami perjuangan hidup. Sabrina menceritakan pengalamannya yang hanya mampu membeli minuman murah untuk menunda lapar saat kecil.
“Aku dulu uang jajan cuma Rp1.000, dan cuma bisa beli Okky Jelly Drink,” katanya.
Kritik dari Publik
Unggahan Deddy menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk netizen, tokoh masyarakat, dan organisasi. Anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Zubairi Djoerban, menilai bahwa komentar Deddy terhadap anak-anak kurang bijak.
“Bijaklah dalam berucap, apalagi pada anak. Mereka hanya menyampaikan apa yang dirasakan,” kata Zubairi.
Mantan Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, juga mengingatkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) dibiayai oleh APBN, yang sumbernya dari pajak rakyat.
“Anak-anak itu berhak mengutarakan pendapat. Jangan merendahkan mereka,” ujar Yustinus.
Dugaan Kekerasan Verbal
Politikus PDIP Guntur Romli menyebut pernyataan Deddy sebagai bentuk kekerasan verbal terhadap anak. Ia meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turun tangan menindaklanjuti kasus ini.
Sejauh ini, KPAI belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Refleksi Program MBG
Kasus ini juga memunculkan perdebatan tentang efektivitas dan kualitas program Makan Bergizi Gratis. Selain kritik terhadap menu yang dianggap kurang enak, di beberapa daerah, seperti Sukoharjo, muncul kasus keracunan makanan pada program ini.