Celebrithink.com – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, yang diumumkan oleh Qatar, kini berada di ujung tanduk. Ketegangan terus meningkat akibat serangan Israel yang intens di Gaza serta tekanan politik internal di Israel sendiri. Berikut poin-poin utama yang menjelaskan situasi terkini:
1. Penolakan Gencatan Senjata
Sejumlah menteri sayap kanan di pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengancam mundur. Mereka menolak menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang diajukan ke kabinet. Kondisi ini memperumit peluang tercapainya perdamaian.
2. Serangan Israel Terus Berlanjut
Militer Israel melancarkan serangan besar-besaran, menargetkan 50 lokasi di Gaza. Target utama adalah infrastruktur militer Hamas, fasilitas senjata, dan pos pengamatan. Dalam pernyataannya, militer Israel menegaskan, “Kami menyerang teroris Hamas dan Jihad Islam di seluruh Jalur Gaza.”
3. Korban Jiwa Bertambah
Hamas melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan sedikitnya 80 orang, termasuk warga sipil. Serangan ini juga mengancam keselamatan sandera yang berada di Gaza. Sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam, menyebut serangan tersebut dapat mengubah kebebasan sandera menjadi tragedi.
4. Houthi Ancam Balas Israel Jika Melanggar Gencatan Senjata
Di sisi lain, kelompok Houthi dari Yaman menyatakan siap bertindak jika Israel melanggar gencatan senjata. Abdulmalik al-Huthi, pemimpin kelompok ini, menegaskan bahwa Houthi akan memberikan dukungan militer kepada Palestina jika pelanggaran terus terjadi. Sejak Oktober 2023, Houthi telah menyerang Israel dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.
5. Jalur Perdagangan Laut Terganggu
Serangan Houthi terhadap pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden menyebabkan gangguan serius pada jalur perdagangan internasional. Israel merespons dengan serangkaian serangan udara yang menargetkan fasilitas Houthi, termasuk serangan di Bandara Sanaa yang menewaskan beberapa orang.
Konflik ini tidak hanya menyoroti ketegangan antara Israel dan Hamas, tetapi juga peran pihak ketiga seperti Houthi dan Iran yang meningkatkan eskalasi regional. Dampaknya meluas, mulai dari krisis kemanusiaan di Gaza hingga ancaman terhadap stabilitas ekonomi global.