Celebrithink.com – Kasus dugaan suap dan gratifikasi di Mahkamah Agung (MA) kembali menjadi sorotan. Kali ini, KPK memeriksa Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Ridwan Mansyur sebagai saksi dalam kasus yang melibatkan mantan Sekretaris MA, Hasbi Hasan. Pemeriksaan ini menyoroti peran Ridwan selama bertugas di MA sebelum menjadi Hakim MK.
Pemeriksaan Ridwan Mansyur oleh KPK
KPK memanggil Ridwan Mansyur pada 16 Januari 2025. Pemeriksaan ini bertujuan menggali informasi terkait tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Ridwan saat menjabat sebagai Panitera di MA. Sebelum menjabat sebagai Hakim MK pada Oktober 2023, Ridwan bertugas sebagai Panitera MA sejak Februari 2021.
Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menyebut pemeriksaan ini bagian dari upaya mengungkap jaringan kasus suap yang lebih luas. Ridwan pun memberikan keterangannya tanpa banyak bicara kepada media usai pemeriksaan.
Dampak pada Sidang Sengketa Pilkada
Meskipun pemeriksaan ini dilakukan di tengah sidang sengketa Pilkada 2024, Mahkamah Konstitusi memastikan bahwa proses hukum Ridwan tidak mengganggu jalannya persidangan. MK telah membagi tugas menjadi tiga panel. Pada hari pemeriksaan, Panel II, di mana Ridwan bertugas, tidak menggelar sidang.
Hakim MK Enny Nurbaningsih juga menegaskan bahwa pemeriksaan ini tidak memiliki keterkaitan langsung dengan MK. Ridwan bahkan meminta waktu khusus kepada KPK untuk memastikan tidak ada jadwal sidang yang terganggu.
Peran Hasbi Hasan dalam Kasus Suap
Hasbi Hasan, terdakwa utama dalam kasus ini, didakwa menerima suap senilai Rp11,2 miliar. Suap tersebut diberikan oleh Heryanto Tanaka melalui Dadan Tri Yudianto untuk mengatur putusan perkara di MA. Vonis pengadilan menjatuhkan hukuman enam tahun penjara kepada Hasbi, ditambah denda Rp1 miliar dan uang pengganti Rp3,8 miliar.
Kasus ini terus berkembang, bahkan mengarah pada dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Selain Hasbi, KPK juga tengah menyelidiki peran pihak lain, termasuk penyanyi Windy Idol.
Upaya KPK Mengusut Tuntas Kasus Ini
KPK terus berupaya mengungkap jaringan lebih luas dari kasus ini. Dugaan gratifikasi yang diterima Hasbi Hasan mencakup periode panjang, yakni sejak Januari 2021 hingga Februari 2022. Pengembangan kasus ini menjadi langkah penting untuk memastikan tidak ada pelaku yang lolos dari jerat hukum.
Kasus suap dan gratifikasi di MA menjadi pengingat pentingnya transparansi dalam lembaga peradilan. Pemeriksaan Ridwan Mansyur dan pengembangan kasus Hasbi Hasan menegaskan komitmen KPK dalam memberantas korupsi. Semua pihak yang terlibat diharapkan dapat memberikan keterangan yang jujur demi tegaknya keadilan.
