Celebrithink.com – Sebuah insiden tak terduga terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa (14/1/2025). Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara bernama Marine Power dengan nomor MHKL 205 menabrak sebuah kafe di tepi Sungai Mahakam. Kafe yang menjadi korban adalah Cafe Tepi Mahakam, sebelumnya dikenal sebagai Cafe Panorama Mahakam. Insiden ini mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan kafe dan kerugian material mencapai miliaran rupiah. Berikut adalah kronologi lengkap kejadiannya.
Kronologi Kejadian
Menurut saksi mata, insiden terjadi sekitar pukul 14.00 WITA. Saat itu, cuaca di Samarinda sedang buruk dengan hujan deras dan angin kencang. Hal ini menyebabkan tali pengikat kapal tongkang putus dari kapal induk. Akibatnya, tongkang terbawa arus hingga menabrak kafe yang sedang beroperasi.
Seorang saksi bernama Andri (40) mengungkapkan bahwa kafe tersebut sedang ramai pengunjung saat kejadian. Beberapa pengunjung bahkan sedang menikmati makanan dan minuman. “Semua orang langsung panik dan berlari keluar,” ujarnya.
Untungnya, warga sekitar dengan cepat membantu menarik kapal tongkang menggunakan kapal kecil. Hal ini mencegah kerusakan yang lebih besar dan menghindari potensi bahaya bagi warga lainnya.
Kerugian Miliaran Rupiah
Slamet, pemilik Cafe Tepi Mahakam, menyampaikan bahwa kerugian akibat insiden ini sangat besar. Konstruksi kayu yang menjadi bahan utama bangunan kafe rusak parah. Biaya perbaikan diperkirakan mencapai Rp2 miliar.
Slamet juga menambahkan bahwa kafe ini baru saja selesai direnovasi satu bulan sebelum insiden. “Renovasi kemarin sudah habiskan ratusan juta. Sekarang kami harus tutup lagi, apalagi menjelang Lebaran,” ucapnya.
Tindakan dan Penyelidikan
Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polresta Samarinda telah memeriksa 15 saksi terkait insiden ini, termasuk kru kapal tongkang, pemilik kafe, dan warga sekitar. Menurut AKP Rachmat Aribowo, penyebab utama adalah tali pengikat kapal yang putus akibat cuaca buruk.
“Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kami sedang mendata kerugian material yang dialami,” jelasnya. Saat ini, kapal tongkang Marine Power telah diamankan oleh pihak berwenang.
Tanggung Jawab Kapal Tongkang
Pasca kejadian, agen kapal tongkang langsung mendatangi lokasi untuk meninjau kerusakan. Meski mereka mengaku bertanggung jawab, belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait ganti rugi.
Bagi Slamet, selain kerugian finansial, ia juga memikirkan nasib para karyawan. “Mereka semua asli anak sini. Kalau kafe tutup, otomatis mereka kehilangan pekerjaan,” ujarnya dengan nada sedih.
