Celebrithink.com – Program Makan Bergizi Gratis yang diusung Presiden Prabowo Subianto seharusnya membawa manfaat besar bagi siswa di berbagai wilayah. Namun, di tengah pelaksanaan program tersebut, kasus pungutan liar (pungli) mencuat di salah satu SMA Negeri di Bogor. Kasus ini menimbulkan kekecewaan publik terhadap oknum yang merusak tujuan mulia program tersebut.
Oknum SMA Negeri Lakukan Pungutan Liar Rp2,6 Juta
Salah satu SMA Negeri di Bogor dilaporkan melakukan pungli kepada para siswanya dengan nominal Rp2,6 juta per siswa. Mirisnya, dana tersebut bukan digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, tetapi untuk membiayai makan siang guru dan kebutuhan operasional lainnya, seperti listrik dan penyejuk udara.
Pengakuan Orang Tua SMA Negeri Terhadap Pungutan Liar
Marlon Sirait, salah satu orang tua siswa, mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian ini. Menurutnya, pungutan ini sangat memberatkan orang tua, terutama karena bersifat memaksa. “Bayangkan, 2 juta 650 ribu per siswa untuk makan siang guru, sementara Presiden Prabowo malah ingin menyediakan makan siang gratis untuk siswa,” ujarnya dengan nada kecewa.
Lebih ironis lagi, total pungutan dari 387 siswa kelas 10 di sekolah tersebut mencapai lebih dari Rp1 miliar. Angka yang fantastis untuk sebuah pungutan liar yang dilakukan oleh pihak sekolah.
Reaksi Publik dan Media pada Pungutan Liar
Kasus ini menjadi sorotan setelah diangkat oleh kanal YouTube Fokus Indosiar dan diunggah ulang oleh akun Twitter @heraloebss pada 9 Januari 2025. Publik semakin geram karena program makan gratis untuk siswa, yang seharusnya meringankan beban, malah menjadi ajang pungli oleh oknum tertentu.
Perlunya Pengawasan Ketat
Kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat dalam pelaksanaan program pemerintah. Program seperti Makan Bergizi Gratis harus dijalankan dengan transparansi dan integritas. Pemerintah perlu memastikan bahwa dana dan fasilitas yang disediakan benar-benar sampai ke pihak yang membutuhkan, tanpa adanya penyalahgunaan.
Selain itu, masyarakat diharapkan aktif melaporkan setiap indikasi pungli yang terjadi di lingkungan sekolah. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan media, praktik-praktik semacam ini bisa diminimalisasi.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah positif yang harus didukung semua pihak. Namun, kejadian pungli di SMA Negeri Bogor menjadi pengingat bahwa setiap program mulia membutuhkan pengawasan ekstra. Mari bersama menjaga integritas pendidikan demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih baik.