Celebrithink.com – Baru-baru ini, TikTok ramai dengan klaim bahwa serial Netflix Squid Game terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi di Korea Selatan pada 1986, yaitu kasus Brothers’ Home. Klaim ini pertama kali muncul di podcast Jumpers Jump di YouTube dan menjadi viral setelah potongan videonya diunggah akun TikTok @soupclipsz. Hingga kini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 3,2 juta kali.
“Squid Game sebenarnya terinspirasi dari kisah nyata. Ini disebut Brothers’ Home,” ungkap Gavin Ruta dalam podcast tersebut.
Kisah Kelam Brothers’ Home
Kasus ini bermula pada tahun 1984, ketika Han Jong-sun, bocah berusia 8 tahun, bersama saudara perempuannya diculik oleh petugas di sebuah kantor polisi. Mereka dibawa ke Hyungje Bokjiwon, fasilitas swasta yang disebut sebagai pusat pembinaan masyarakat. Namun, kenyataannya, tempat itu menjadi neraka dunia bagi ribuan orang.
Para tahanan, termasuk anak-anak, dipaksa bekerja seperti budak di lokasi konstruksi, pertanian, dan pabrik. Mereka mengalami penyiksaan fisik, kekurangan gizi, hingga pelecehan seksual. Menurut laporan, ratusan korban meninggal dunia akibat perlakuan tidak manusiawi.
Mengapa Disebut Mirip Squid Game?
Kasus Brothers’ Home memiliki kesamaan dengan Squid Game. Para korban dipaksa mengikuti aturan brutal dan kehilangan hak asasi mereka. Korban di Brothers’ Home mengenakan seragam khusus, hidup dalam kondisi tidak layak, dan tak bisa melarikan diri karena diawasi ketat.
Kesaksian Choi Seung-woo, korban yang ditahan saat berusia 13 tahun, sangat memilukan. Ia mengungkapkan bahwa setiap malam terjadi kekerasan, dan makanan yang disediakan hanyalah ikan busuk dan nasi basi.
Penutupan Brothers’ Home dan Hukuman Ringan
Pada 1986, pusat ini ditutup setelah pengelolanya, Park In-guen, ditangkap. Namun, Park hanya dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara atas tuduhan penggelapan dana, bukan pelanggaran hak asasi manusia. Hingga kini, tidak ada pihak yang dimintai pertanggungjawaban atas kematian sekitar 500 orang di Brothers’ Home.
Dampak Trauma yang Masih Membekas
Walau pusat ini sudah lama ditutup, trauma korban masih membekas. Han Jong-sun kehilangan kontak dengan keluarganya selama bertahun-tahun. Pada 2007, ia menemukan bahwa ayah dan saudarinya telah meninggal akibat trauma yang mereka alami.
Hingga kini, Han dan korban lainnya terus berjuang mencari keadilan. Mereka menuntut penyelidikan negara atas pelanggaran hak asasi manusia di Brothers’ Home.
Pelajaran dari Tragedi Kelam
Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hak asasi manusia, terutama bagi mereka yang tidak mampu membela diri. Baik Squid Game maupun tragedi Brothers’ Home menggambarkan betapa kejamnya dunia ketika manusia kehilangan empati.