Mengenal Gejala HMPV yang Meningkat di China

by instagram

Celebrithink.com – Pada akhir tahun 2024, dunia dikejutkan dengan lonjakan kasus infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) yang terjadi di China. Virus yang menyerang saluran pernapasan ini kini semakin mendapatkan perhatian, mengingat gejalanya mirip flu biasa, tetapi bisa berisiko lebih serius. Lalu, apa saja gejala HMPV yang perlu diwaspadai?

Gejala HMPV yang Perlu Diwaspadai

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA yang termasuk dalam keluarga Pneumoviridae dengan genus Metapneumovirus. Meski gejalanya mirip flu biasa, infeksi HMPV dapat memicu komplikasi berat seperti pneumonia atau kekambuhan asma, terutama pada anak-anak atau individu dengan riwayat penyakit paru.

Orang yang terinfeksi HMPV biasanya mulai merasakan gejala dalam waktu seminggu setelah terpapar. Beberapa gejala umum HMPV antara lain:

  • Batuk kering atau berdahak
  • Demam
  • Hidung tersumbat dan berair
  • Sakit tenggorokan
  • Mengi (suara napas berbunyi seperti siulan)
  • Sesak napas (dispnea)
  • Ruam kulit

Meskipun banyak kasus yang sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa perawatan khusus, beberapa infeksi dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti bronkitis atau pneumonia.

Pencegahan dan Perawatan

Sayangnya, saat ini belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Pengobatan yang ada lebih berfokus pada pengurangan gejala, seperti obat penurun demam atau pereda batuk. Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, dan membersihkan permukaan yang terkontaminasi.

Langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan meliputi:

  • Mencuci tangan secara teratur
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit
  • Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
  • Menggunakan masker
  • Membersihkan permukaan yang sering disentuh

Kasus HMPV di China dan di Indonesia

Sejak 16 hingga 22 Desember 2024, kasus infeksi HMPV di China meningkat, terutama di kalangan anak-anak di bawah usia 14 tahun. Provinsi di utara China menjadi area dengan penyebaran infeksi yang paling parah, dengan gejala yang sangat mirip dengan COVID-19.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi bahwa virus HMPV belum terdeteksi. Meski demikian, Kemenkes terus memantau potensi penyakit menular baru yang bisa muncul. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada namun tidak perlu panik.

Peningkatan kasus HMPV di China perlu menjadi perhatian, mengingat potensi virus ini menimbulkan komplikasi serius. Mengingat belum ada vaksin atau pengobatan khusus, langkah pencegahan sangat penting untuk mengurangi risiko penularan.

Populer video

Berita lainnya