Sebanyak 72 pengusaha katering di Kota Kediri menjadi korban penipuan yang melibatkan oknum Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang mengaku sebagai penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kelompok masyarakat yang terlibat adalah Pokmas Manunggal Cipto Roso Kediri. Pihak Pokmas pun akhirnya memberikan klarifikasi terkait dugaan penipuan ini.
Pembina Pokmas Manunggal Cipto Roso Kediri, Nuriko Pramega, menyatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak pernah meminta biaya kepada sub koordinator pemilik katering yang ingin bergabung. Menurutnya, mereka terkejut mendengar adanya dugaan pemungutan uang sebesar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta dari mitra-mitra mereka. “Pokmas Manunggal Cipto Roso tidak pernah memungut biaya apa pun,” jelas Nuriko pada Minggu (29/12/2024).
Nuriko menambahkan bahwa pemungutan uang tersebut diduga dilakukan oleh oknum pengurus berinisial M. Oknum ini diduga memanfaatkan program Makan Bergizi Gratis sebagai kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi. Para pengusaha katering yang ingin bergabung dengan program tersebut diminta untuk membayar sejumlah uang jaminan, yang akhirnya mengumpulkan sekitar Rp 72 juta dari 72 katering.
Menurut Nuriko, Pokmas Manunggal Cipto Roso tidak pernah mengajukan biaya atau melakukan pungutan kepada sub-sub yang ingin bergabung. Ia juga menegaskan bahwa Pokmas tidak pernah datang langsung ke rumah-rumah pengusaha katering untuk menawarkan bergabung, seperti yang diberitakan. “Kami tidak pernah menyatakan memenangkan tender dari Kodim,” tambahnya, menanggapi rumor yang beredar.
Pokmas Manunggal Cipto Roso, yang berlokasi di Jalan Penanggungan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis ini tidak ada kaitannya dengan pemungutan uang yang dilakukan oleh oknum tertentu. Pokmas mengimbau kepada para mitra untuk lebih berhati-hati jika ada pihak yang mengatasnamakan mereka.
Dugaan penipuan ini memanfaatkan program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan makanan bergizi gratis bagi masyarakat. Namun, sejumlah oknum berusaha mencari keuntungan dengan mengumpulkan dana dari para pengusaha katering yang ingin berpartisipasi. Pihak Pokmas berharap kejadian ini tidak merusak citra organisasi mereka yang sudah eksis selama ini.