Menggunakan media social sebagai strategi branding sudah banyak dilakukan oleh pemilik brand. Namun, bagi pelaku UMKM, tampaknya hal itu belum banyak dilakukan. Kebanyakan mereka menggunakan media social sebagai salah satu strategi promosi dan selling. Namun untuk memperluas jangkauan dan branding belum semuanya paham.
Melihat itu, mahasiswa Kelas B Magister Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta mengadakan workshop digital marketing untuk pelaku UMKM. Acara ini diadakan di Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, Minggu (22/12).
Ketua Panitia Fathdila Ara mengungkapkan, ada perbedaan antara promosi dan strategi branding, meski sering digunakan secara bergantian. Namun, keduanya memiliki konsep dan tujuan yang berbeda. Promosi focus pada kegiatan jangka pendek yang betujuan meningkatkan penjualan produk atau jasa secara langsung. Cara kerjanya menggunakan taktik diskon, hadiah, iklan dan event. Sedangkan branding focus membangun citra merek yang kuat dan positif di benak konsumen dalam jangka panjang. Tujuannya membedakan merek/brand dari pesaing dan menciptakan loyalitas pelanggan. Cara kerjanya membangun identitas merek yang unik lewat logi, tagline dan value merek.
“Acara ini bertajuk “Seminar dan Workshop Digital Marketing Strategi Konten Kreatif untuk UMKM. Memaksimalkan pemasaran digital dan produk,” ujarnya ditemui di sela acara.
Dia menjelaskan, dipilihnya Kelurahan Purbayan, Kotagede, karena daerah ini merupakan kampung UMKM. Para pelaku usaha di sini sudah banyak menggunakan media social namun belum maksimal. “Kami di sini mencoba untuk membantu dalam memaksimalkan penggunaan media social untuk branding. Apalagi Kelurahan Purbayan merupakan kampung wisata, di mana banyak sekalli pelaku usaha dan kerajinan,” tuturnya.
Dalam acara ini, pematerinya adalah Muhammad Husnun Nafi yang memberikan materi seputar konten kreatif dan digital 6.0. Nafi, sapaannya, menjelaskan elemen desain menjadi salah satu point of view dalam upaya branding. Misalnya dalam penggunaan warna untuk desain logo atau ikon milik pelaku UMKM.
Dalam kesempatan kemarin, hadir pula Pengelola Kampung Wisata Purbayan Dwi Oktaviantoro. Dwi mengungkapkan, Kotagede paling banyak perajin perak, namun ada pula UMKM yang bergerak di bidang jasa dan makanan. “Kalau perajin kebanyakan sudah sepuh, sehingga terkadang tidak ada yang menggunakan media social. Kebanyakan menggunakan WhatsApp untuk berjualan atau promosi. Jadi kegiatan seperti sangat membantu pelaku UMKM,” tuturnya.