Permintaan Maaf Ibunda Lady kepada Dokter Koas yang Dianiaya

Pict by Instagram

Ibunda Lady Aurellia Pramesti, Sri Meilina atau Lina, telah meminta maaf kepada dokter koas Muhammad Luthfi Hadhyan atas tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh sopir pribadinya, Fadilla. Permintaan maaf tersebut disampaikan Lina setelah ia diperiksa sebagai saksi di Polsek Ilir Timur II, Palembang, pada Selasa, 17 Desember 2024. Lina mengungkapkan permintaan maaf dengan tulus kepada Luthfi dan orang tuanya atas peristiwa tersebut.

Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut sangat disesalkan. “Atas nama pribadi dan keluarga, saya memohon maaf kepada ananda Luthfi dan orang tuanya,” ujar Lina. Ia juga menegaskan bahwa tindak kekerasan yang dilakukan oleh sopirnya tidak dapat dibenarkan. Lina berjanji akan menghormati proses hukum yang tengah berjalan.

Penganiayaan terjadi setelah Lina bertemu dengan Luthfi dan dua rekannya di sebuah kafe di Demang Lebar Daun, Palembang. Pertemuan ini berlangsung untuk membahas jadwal piket yang menjadi masalah bagi anaknya, Lady. Luthfi diduga menjadi korban kekerasan setelah terjadi ketegangan dalam pertemuan tersebut.

Lina mengonfirmasi bahwa tindakan sopirnya, Fadilla, sangat disayangkan dan tidak dapat dibenarkan. Ia juga menegaskan bahwa keluarga mereka siap untuk mengikuti prosedur hukum yang sedang berlangsung. “Kami menghormati proses hukum yang dilakukan pihak kepolisian,” tambah Lina.

Lina bersama anaknya, Lady, diperiksa oleh penyidik Polda Sumsel selama 11 jam. Pemeriksaan dimulai pada pukul 13.00 WIB dan berakhir sekitar tengah malam. Kuasa hukum keluarga, Titis Rachmawati, menyatakan bahwa Lina dan Lady telah memberikan keterangan lengkap tentang kronologi kejadian. Selama pemeriksaan, mereka menjawab 35 pertanyaan seputar insiden pemukulan tersebut.

Titis juga menambahkan bahwa keluarga Lady sudah mencoba menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan. Mereka bahkan sudah beberapa kali mencoba mediasi, namun belum ada pertemuan yang berhasil. Lady juga sudah mengirim pesan pribadi kepada Luthfi untuk meminta maaf, tetapi belum mendapat respons. Peristiwa ini menyorot pentingnya menyelesaikan masalah dengan bijaksana dan menghormati hak-hak orang lain, serta mengikuti prosedur hukum yang berlaku.

Populer video

Berita lainnya