Bayi kuning atau jaundice adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini ditandai dengan kulit dan bagian putih mata bayi yang tampak kekuningan. Meskipun sering kali tidak berbahaya, penting bagi para ibu untuk memahami penyebabnya agar dapat mengambil tindakan yang tepat. Berikut adalah beberapa penyebab utama bayi kuning:
1. Kadar Bilirubin Tinggi
Bayi kuning biasanya disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah zat kuning yang terbentuk dari pemecahan sel darah merah. Pada bayi baru lahir, hati mereka belum cukup matang untuk memproses bilirubin secara efisien, sehingga kadar bilirubin bisa meningkat.
2. Bayi Lahir Prematur
Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu lebih rentan mengalami kuning. Hal ini karena organ hati mereka belum berkembang sepenuhnya, sehingga proses pengeluaran bilirubin menjadi lebih lambat.
3. Inkompatibilitas Golongan Darah
Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi, seperti perbedaan rhesus (Rh) atau golongan darah ABO, dapat menyebabkan penghancuran sel darah merah bayi lebih cepat. Ini meningkatkan produksi bilirubin, yang dapat memicu bayi kuning.
4. ASI dan Bayi Kuning
Beberapa bayi yang disusui ASI bisa mengalami kuning karena dua alasan:
- Kuning karena ASI: Terjadi pada minggu kedua hingga ketiga setelah kelahiran, kemungkinan disebabkan oleh zat tertentu dalam ASI yang memperlambat pemecahan bilirubin.
- Kuning karena kurangnya ASI: Jika bayi tidak mendapatkan cukup ASI, bilirubin mungkin menumpuk karena frekuensi buang air besar berkurang.
5. Infeksi atau Kondisi Medis Lainnya
Beberapa infeksi atau masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, hipotiroidisme, atau kelainan enzim, juga bisa menjadi penyebab bayi kuning. Dalam kasus seperti ini, kuning biasanya muncul lebih awal dan lebih parah.
6. Kelahiran dengan Trauma
Bayi yang mengalami trauma saat lahir, seperti memar atau pendarahan di bawah kulit, dapat memiliki jumlah sel darah merah yang lebih tinggi untuk dipecah, sehingga meningkatkan kadar bilirubin.
Kapan Harus Khawatir?
Sebagian besar kasus bayi kuning akan hilang dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Namun, segera konsultasikan dengan dokter jika:
- Kuning muncul dalam 24 jam setelah lahir.
- Kuning menyebar hingga ke perut, kaki, atau telapak tangan.
- Bayi terlihat lesu, sulit makan, atau menangis dengan nada tinggi.
Dokter biasanya akan memantau kadar bilirubin bayi. Jika diperlukan, beberapa tindakan seperti fototerapi (terapi sinar) atau transfusi tukar dapat dilakukan untuk menurunkan kadar bilirubin.
Memahami penyebab bayi kuning adalah langkah awal untuk memberikan perawatan terbaik. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan tenaga medis jika ibu merasa khawatir. Dengan perhatian yang tepat, bayi kuning dapat ditangani dengan baik sehingga si kecil bisa tumbuh sehat dan bahagia.