Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa insentif untuk kendaraan listrik, termasuk mobil hybrid, belum diputuskan untuk tahun depan. Hal ini disampaikan saat mengunjungi pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di Tangerang pada awal Desember. Menurutnya, meski pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi tetap baik pada 2025, insentif kendaraan listrik masih dalam pembahasan, dan belum ada keputusan final mengenai hal tersebut.
Airlangga juga menyebutkan bahwa harga kendaraan listrik saat ini belum sepenuhnya bersaing dengan mobil konvensional. Untuk itu, harga dasar kendaraan listrik harus lebih kompetitif agar konsumen lebih memilihnya. Namun, dengan adanya pameran otomotif ini, banyak model yang menawarkan harga bersaing, sehingga optimisme terhadap pasar kendaraan listrik semakin meningkat.
Selain itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan program stimulus untuk pasar otomotif pada tahun depan. Mengingat penurunan daya beli mobil baru dan berbagai tantangan yang dihadapi industri, termasuk kenaikan PPN dan perubahan kebijakan bea balik nama kendaraan, stimulus ini dianggap penting untuk menjaga stabilitas pasar.
Industri otomotif, yang menyumbang sekitar 4 persen terhadap PDB Indonesia, tetap menjadi sektor vital dalam perekonomian. Oleh karena itu, pemerintah memastikan bahwa program insentif dan stimulasi untuk sektor ini akan segera diterbitkan, meskipun besaran insentifnya masih dalam tahap pembahasan.
Di tengah tantangan tersebut, sektor otomotif diharapkan bisa tetap menunjukkan daya tahan dan kontribusinya terhadap ekonomi, dengan dukungan insentif yang bisa merangsang minat konsumen terhadap kendaraan listrik dan memperkuat pasar otomotif di Indonesia.