Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah), mendapat kritikan luas setelah video interaksinya dengan seorang penjual es teh viral. Video tersebut diambil pada acara Magelang Bersholawat, beberapa hari lalu. Dalam video itu, Gus Miftah terlihat memberikan kajian agama sambil berinteraksi dengan pedagang yang menjual es teh di acara tersebut.
Dalam video itu, Gus Miftah tampak bercanda dengan penjual minuman tersebut. Dia mengatakan, “Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok.” Kemudian, dia melanjutkan dengan berkata, “Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir,” yang berarti, “Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir.” Tanggapan ini membuat penjual minuman hanya tersenyum kecil. Aksi ini memicu beragam reaksi dari warganet yang menilai Gus Miftah telah mengolok-olok dan mempermalukan pedagang tersebut.
Kuasa hukum Gus Miftah, Herdiyan Saksono, membela tindakan kliennya. Menurutnya, ucapan tersebut adalah bentuk guyonan atau gaya bahasa dalam menyampaikan syiar agama. Herdiyan menjelaskan bahwa pernyataan tersebut merupakan bagian dari cerita yang dimaksudkan untuk menarik perhatian audiens, bukan untuk mempermalukan pedagang tersebut. Dia juga menambahkan bahwa warganet sebaiknya tidak menghakimi suatu peristiwa hanya berdasarkan potongan video.
Gus Yusuf, pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo yang juga hadir di acara tersebut, turut memberikan klarifikasi. Menurutnya, Gus Miftah memang dikenal memiliki gaya komunikasi yang santai dan akrab dengan jamaahnya. Gus Yusuf menyebutkan bahwa Gus Miftah sering membeli dagangan para jamaahnya untuk melarisi usaha mereka. Ia juga meminta publik untuk tidak menilai dari potongan video saja dan menyarankan orang untuk hadir langsung di majelis agar memahami cara Gus Miftah berinteraksi.
Selain itu, Gus Yusuf juga menyoroti aksi Gus Miftah yang sering kali membantu pedagang kecil, seperti dalam video lain di mana Gus Miftah membantu membayar biaya kuliah seorang pedagang tahu aci. Menurut Gus Yusuf, hal ini menunjukkan bahwa Gus Miftah memiliki kepedulian yang besar terhadap pedagang kecil dan masyarakat kurang mampu. Ia berharap publik dapat lebih bijak dalam menilai seseorang hanya berdasarkan potongan video, dan lebih memahami niat baik yang ada di balik tindakan Gus Miftah.
Dengan klarifikasi ini, Gus Yusuf berharap publik tidak lagi salah paham terhadap Gus Miftah dan memahami bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk interaksi akrab yang bertujuan untuk membantu, bukan merendahkan orang lain.