Alvin Lim, pengacara sekaligus pendiri LQ Indonesia Law Firm, kembali menarik perhatian publik. Ia dikenal sebagai sosok yang kerap terlibat dalam kasus besar, termasuk konflik pengelolaan donasi antara Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi. Alvin secara terbuka mendukung Agus Salim, yang memicu banyak spekulasi tentang perannya dalam dunia hukum dan bisnis.
Tak hanya berhenti pada dukungan moral, Alvin melontarkan tantangan ekstrem kepada Pratiwi Noviyanthi dan Denny Sumargo. Ia menawarkan Rp3 miliar sebagai imbalan dalam skenario yang melibatkan air keras. Pernyataan ini menuai kontroversi, terutama setelah Alvin mengklaim dirinya sebagai “putra mahkota 9 Naga,” kelompok pengusaha besar yang dikenal memiliki pengaruh signifikan di Indonesia.
Alvin mengungkapkan bahwa ia adalah putra Atang Latif, pengusaha ternama yang diduga bagian dari kelompok 9 Naga. Namun, ia tidak memberikan detail lebih lanjut tentang perannya dalam jaringan tersebut. Selain di dunia hukum, Alvin juga aktif dalam bisnis melalui Quotient Group dan menjadi satu-satunya pengacara Indonesia dengan Lisensi Series 7 NASD dari Amerika Serikat.
Konflik ini bermula dari perselisihan terkait dana donasi yang melibatkan Agus Salim dan Pratiwi. Alvin mendukung Agus dengan menawarkan membeli hak tagih donasi para penyumbang. Langkah ini menegaskan posisinya sebagai pembela Agus sekaligus memicu respons dari pihak-pihak terkait. Alvin menyebut tindakannya bertujuan memperjuangkan kebenaran dan keadilan.
Tantangan Rp3 miliar yang dilontarkan Alvin memecah opini publik. Sebagian pihak menganggapnya berlebihan, sementara lainnya melihatnya sebagai keberanian. Alvin sendiri menegaskan bahwa langkah tersebut adalah bentuk komitmennya terhadap integritas hukum dan keadilan.
Keterlibatan Alvin Lim dalam kasus ini mempertegas reputasinya sebagai figur publik kontroversial. Sebagai pengacara dan pengusaha dengan jaringan luas, langkah-langkahnya kerap menjadi sorotan. Dukungan kepada Agus Salim serta tantangan kepada pihak lain menjadi elemen penting yang memengaruhi arah konflik.
Publik terus mengamati bagaimana peran Alvin dalam kasus ini akan berdampak. Selain memengaruhi dinamika konflik, tindakan Alvin juga menguji persepsi masyarakat terhadap tokoh-tokoh yang terlibat. Kontroversi ini diperkirakan akan terus berlanjut dan menarik perhatian luas.