Timnas cricket putra Indonesia sukses mencatatkan sejarah dengan kemenangan 6-0 atas Myanmar di Bali Bash International Series 2024. Dominasi total ini terlihat jelas dalam aspek batting, bowling, dan fielding. Seri yang berlangsung dari 12 hingga 19 November ini menjadi bukti kebangkitan cricket Indonesia di pentas internasional.
Pada laga pembuka, Indonesia tampil percaya diri di kandang sendiri. Mereka mencatat skor 192 untuk 1 dalam 20 over. Kadek Dharma Kesuma menjadi bintang dengan mencetak 117 run tak terkalahkan. Saat giliran Myanmar, tekanan bowler Indonesia membuat lawan hanya mengumpulkan 56 run sebelum seluruh pemain mereka tereliminasi. Indonesia pun menang telak dengan selisih 136 run.
Ketua Umum PP PCI, Abhiram Singh Yadav, memuji pencapaian ini sebagai hasil kerja keras tim. Ia menyebut kemenangan ini sebagai momen penting bagi perkembangan cricket Indonesia. “Ini baru awal, kami optimis Indonesia mampu bersaing di level lebih tinggi,” ujar Yadav.
Pada pertandingan kedua, Myanmar bermain lebih hati-hati dengan skor 93 untuk 4. Namun, Indonesia menyelesaikan pengejaran dalam 10,1 over, kehilangan hanya satu wicket. Pertandingan ketiga menjadi tantangan baru saat Myanmar mencatat skor kompetitif 117 untuk 5. Indonesia berhasil mengejar target tersebut dengan kemenangan lima wicket, menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi tekanan.
Myanmar memberikan perlawanan terbaiknya di laga keempat dengan skor 128 untuk 6. Meski demikian, Indonesia tetap unggul, mengamankan kemenangan empat wicket hingga over terakhir. Pada pertandingan kelima, Indonesia kembali mendominasi dengan skor besar 185 untuk 7. Myanmar hanya mampu mencetak 71 run, memberikan kemenangan 114 run untuk Indonesia.
Pertandingan terakhir menjadi penutup sempurna bagi Indonesia. Myanmar mencatatkan 102 untuk 6, namun Indonesia mengejar target ini dalam 13,3 over. Kemenangan enam wicket memastikan Indonesia menyapu bersih seri tanpa hambatan berarti.
Secara individu, Kadek Dharma Kesuma tampil luar biasa dengan 244 run, termasuk satu century. Sementara itu, I Kadek Gamantika mencatat 141 run dan 11 wicket, menjadikannya pemain paling berpengaruh. Statistik akhir menunjukkan Indonesia dengan enam kemenangan, tingkat kemenangan 100%, dan net run rate +3,4508. Sebaliknya, Myanmar berakhir tanpa poin dengan net run rate -3,4508. Kemenangan sempurna ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan cricket Indonesia menuju level dunia.