Tuntutan Penangkapan Agen Travel Umrah Isa Zega

Pict by Instagram

Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Aimah Nurul Anam, mendesak pihak berwenang untuk menangkap agen travel yang memberangkatkan selebgram transgender, Isa Zega, umrah. Ia menilai keberangkatan Isa Zega sebagai perempuan, padahal ia seorang pria, sebagai bentuk penistaan agama. Mufti meminta kepolisian untuk menyelidiki travel agent yang meloloskan keberangkatan tersebut.

Berdasarkan penelusuran, Isa Zega diduga menggunakan jasa SS Travel milik selebgram Shella Saukia. Warganet mulai mempertanyakan hal ini di akun Instagram SS Travelindonesia, yang mencuatkan dugaan tersebut. Namun, ketika menghubungi nomor WhatsApp travel, disebutkan bahwa tidak ada pemberangkatan umrah pada November 2024.

Mufti Anam menegaskan bahwa agen travel yang terlibat harus diproses secara hukum. Ia mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial, khususnya TikTok, dengan meminta pemerintah dan aparat penegak hukum untuk bertindak. “Agen travel yang mendukung penistaan agama ini harus ditangkap,” ujar Mufti, Selasa (19/11/2024).

Saat melihat video Isa Zega berpenampilan perempuan dengan hijab syar’i, Mufti Anam merasa miris dan prihatin. Isa Zega yang merupakan transgender, menurut Mufti, seharusnya tetap menjalani ibadah umrah sesuai dengan jenis kelaminnya yang semula laki-laki. “Ini adalah penistaan agama,” tambahnya.

Mufti Anam juga menyinggung hukum Islam yang mengatur bahwa meskipun seseorang mengubah jenis kelamin, ia tetap harus menjalankan ibadah sesuai dengan jenis kelamin semula. Isa Zega yang melakukan ibadah umrah dengan cara perempuan dianggap melanggar ketentuan ini. Mufti menilai hal ini sebagai pembohongan publik yang harus ditindak tegas.

Lebih lanjut, Mufti Anam mengingatkan bahwa penistaan agama di Indonesia diatur dalam KUHP dengan ancaman hukuman penjara hingga 5 tahun. Ia berharap agar aparat penegak hukum segera mengambil tindakan untuk menghindari potensi kericuhan di masyarakat. Ia juga menekankan bahwa Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar kedua di dunia tidak boleh menjadi tempat bagi tindakan yang dapat merusak keharmonisan.

Mufti Anam pun menegaskan agar tidak ada lagi pihak-pihak yang melecehkan agama Islam, terutama yang mengatasnamakan diri sebagai selebgram atau influencer. Harapan utamanya adalah agar peristiwa ini tidak menjadi contoh buruk bagi masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda.

Populer video

Berita lainnya