Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk tidak menggelar kampanye akbar untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi, dalam Pilgub 2024. Sebelumnya, kampanye akbar ini direncanakan akan digelar di dua lokasi besar, yaitu Simpang Lima di Semarang dan Kota Surakarta. Namun, rencana tersebut akhirnya dibatalkan.
Menurut Hendrar Prihadi, calon Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1, PDIP akan mengganti kampanye akbar dengan model kampanye tertutup yang lebih terfokus dan berjumlah lebih kecil. Kampanye ini akan diselenggarakan di beberapa daerah pemilihan (dapil) dengan peserta yang terbatas, sekitar 2.000 hingga 5.000 orang. “Kampanye akan lebih banyak dilakukan di tingkat dapil dengan pendekatan yang lebih dekat kepada masyarakat,” ujar Hendi, sapaan akrabnya.
Salah satu alasan dibatalkannya kampanye akbar ini adalah masalah kemacetan yang dikhawatirkan akan timbul jika acara tersebut digelar di lokasi-lokasi besar seperti Simpang Lima dan Solo. PDIP tidak ingin kampanye justru mengganggu aktivitas masyarakat. Hendi menambahkan bahwa mereka memilih pendekatan yang lebih strategis, dengan kegiatan yang tidak menimbulkan kerumunan besar dan lebih fokus kepada kelompok masyarakat tertentu.
Keputusan ini juga menunjukkan bahwa PDIP lebih mengutamakan efektivitas dan kenyamanan selama masa kampanye, ketimbang meramaikan lokasi-lokasi besar dengan massa yang banyak. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak calon yang memilih cara-cara kreatif dan lebih langsung untuk berinteraksi dengan masyarakat, mengingat tantangan yang semakin kompleks dalam pelaksanaan kampanye.