Francesco Bagnaia menunjukkan performa yang lebih baik di MotoGP 2024. Namun, rivalnya Jorge Martin juga mengalami peningkatan signifikan hingga berhasil merebut gelar juara dunia. Persaingan antara Bagnaia dan Martin berlangsung ketat sepanjang musim, dengan penentuan gelar harus dilakukan di seri terakhir. Akibat bencana, seri final dipindahkan dari Valencia ke Barcelona.
Kesalahan yang dibuat Bagnaia sepanjang musim memberikan keuntungan besar bagi Martin menuju balapan penentu. Bagnaia harus menang di MotoGP Barcelona 2024, sambil berharap Martin finis di luar sembilan besar. Namun, harapan Bagnaia pupus saat Martin berhasil mengamankan poin cukup untuk menjadi juara dunia.
Meskipun Bagnaia mencatatkan 11 kemenangan balapan utama dan tujuh kemenangan Sprint Race, hal itu tidak cukup untuk meraih gelar. Ia kehilangan banyak poin karena delapan kali gagal finis. Bagnaia mengakui dirinya telah berkembang sebagai pembalap, tetapi Martin juga semakin matang dan konsisten.
Dalam wawancara dengan TNT Sports, Bagnaia menyebut Martin berhasil memahami pentingnya konsistensi. “Dia sering finis kedua, bahkan sepertinya 17 kali. Sedangkan saya hanya dua kali,” ujar Bagnaia. Strategi Martin untuk mengumpulkan poin secara konsisten membuatnya unggul di klasemen akhir. Musim ini menjadi pelajaran bagi Bagnaia bahwa performa hebat di balapan saja tidak cukup. Konsistensi seperti yang ditunjukkan Martin adalah kunci utama untuk meraih gelar juara dunia MotoGP.