Ketua UKK Endokrin IDAI, Dr. dr Agustini Utari, SpA(K), mengingatkan bahwa Dexamethasone adalah kortikosteroid yang harus digunakan dengan hati-hati. Obat ini hanya boleh diberikan dengan resep dokter dan harus sesuai dengan indikasi medis yang jelas. Penggunaan sembarangan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Sebelumnya, terjadi kasus di Surabaya di mana seorang pengasuh memberikan Dexamethasone dan Pronisi kepada anak asuhnya selama satu tahun. Kedua obat tersebut berpotensi membahayakan kesehatan anak jika digunakan tanpa pengawasan medis. Dexamethasone dapat menghambat pertumbuhan tulang dan meningkatkan risiko infeksi, sehingga anak dapat terlihat gemuk tetapi sebenarnya pendek.
Dr. Agustini menekankan bahwa obat ini seharusnya diperoleh hanya dengan resep dokter. Namun, akses yang mudah melalui marketplace memungkinkan orang untuk membeli obat tanpa pengawasan yang tepat. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan perlu mengatur akses terhadap Dexamethasone, baik di apotek maupun secara online.
Pengasuhan yang tidak tepat juga termasuk pemberian obat alergi seperti Pronisi untuk meningkatkan nafsu makan. Banyak orang tua salah mengartikan efek samping obat ini sebagai solusi untuk menambah berat badan. Padahal, efek samping yang ditimbulkan bisa berbahaya bagi kesehatan anak.
Orang tua diimbau untuk memantau pertumbuhan anak secara aktif dan berdiskusi mengenai kebutuhan nutrisi dengan dokter. Dr. Agustini menegaskan, tujuan utama bukan hanya agar anak gemuk, tetapi mencapai berat badan ideal sesuai kurva pertumbuhan yang sehat.
Kesadaran masyarakat akan penggunaan obat yang benar dan aman sangat penting, terutama untuk anak-anak. Edukasi kesehatan dan pemantauan pertumbuhan harus menjadi prioritas agar anak-anak tumbuh sehat dan optimal tanpa risiko penggunaan obat yang tidak tepat. Dengan pendekatan ini, diharapkan anak-anak dapat terhindar dari efek samping yang merugikan.