Dalam dunia kebugaran, kamu mungkin sering mendengar istilah high impact dan low impact saat berbicara tentang olahraga. Keduanya merujuk pada tingkat intensitas dan dampak yang diberikan latihan terhadap tubuh, terutama pada sendi dan otot. Baik high impact maupun low impact memiliki manfaat tersendiri, namun perbedaan di antara keduanya penting untuk dipahami agar kamu dapat memilih jenis latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan tubuhmu. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang perbedaan olahraga high impact dan low impact.
1. Definisi High Impact dan Low Impact
High impact adalah jenis latihan di mana kedua kaki secara berkala meninggalkan tanah pada saat yang sama. Contohnya adalah lari, lompat tali, aerobik intensitas tinggi, dan latihan plyometric. Dalam latihan high impact, tubuh mengalami tekanan lebih besar karena ada gerakan meloncat atau berlari yang memberi dampak langsung pada persendian.
Low impact, di sisi lain, adalah jenis latihan di mana setidaknya satu kaki tetap berada di tanah setiap saat. Latihan seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau yoga termasuk dalam kategori ini. Low impact menawarkan cara yang lebih lembut dan stabil untuk melatih tubuh tanpa memberikan beban berlebih pada sendi.
2. Tekanan pada Sendi
Perbedaan utama antara high impact dan low impact adalah besarnya tekanan yang diberikan pada persendian. Olahraga high impact cenderung memberikan beban lebih besar pada lutut, pergelangan kaki, dan pinggul. Gerakan yang melibatkan lompatan atau hentakan dapat meningkatkan risiko cedera pada sendi, terutama jika dilakukan secara berlebihan atau tanpa teknik yang tepat.
Sementara itu, olahraga low impact lebih ramah pada sendi karena gerakannya lebih halus dan tidak melibatkan hentakan berlebihan. Karena tekanan pada persendian lebih rendah, low impact lebih cocok untuk orang yang memiliki masalah sendi, seperti radang sendi atau nyeri lutut, serta mereka yang sedang dalam pemulihan dari cedera.
3. Intensitas Latihan
Latihan high impact sering dikaitkan dengan intensitas tinggi, di mana detak jantung meningkat lebih cepat, dan tubuh membakar lebih banyak kalori dalam waktu singkat. Aktivitas seperti lari atau aerobik intensitas tinggi memerlukan energi besar dalam waktu singkat, yang membuatnya ideal untuk mereka yang ingin meningkatkan kebugaran kardio dan menurunkan berat badan lebih cepat.
Low impact, meskipun lebih lembut pada tubuh, bukan berarti kurang efektif. Latihan low impact dapat dilakukan dengan intensitas yang bervariasi tergantung pada durasi dan jenis gerakannya. Misalnya, berenang atau bersepeda dapat memberikan latihan kardio yang baik tanpa memberikan tekanan besar pada sendi. Yoga dan pilates juga membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot secara signifikan tanpa memberi beban berlebih pada tubuh.
4. Siapa yang Cocok dengan High Impact dan Low Impact?
- High Impact: Cocok untuk individu yang sudah memiliki tingkat kebugaran yang baik dan tidak memiliki masalah dengan persendian. Jenis olahraga ini cocok bagi mereka yang mencari tantangan, ingin membakar kalori lebih banyak dalam waktu singkat, atau sedang berlatih untuk meningkatkan stamina dan kekuatan otot. Namun, penting untuk memiliki teknik yang benar saat melakukan olahraga high impact untuk mencegah cedera.
- Low Impact: Cocok untuk pemula, lansia, wanita hamil, atau orang yang sedang dalam masa pemulihan cedera. Low impact juga ideal bagi mereka yang memiliki masalah dengan sendi atau ingin menjaga kebugaran tanpa memberikan tekanan berlebihan pada tubuh. Meskipun low impact lebih lembut, latihan ini tetap bisa meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan kesehatan jantung jika dilakukan secara rutin.
5. Manfaat dari Kedua Jenis Latihan
- Manfaat High Impact:
- Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang karena tubuh diberi beban lebih besar.
- Membakar lebih banyak kalori dalam waktu singkat, yang membantu dalam penurunan berat badan.
- Meningkatkan stamina dan kebugaran kardio dengan cepat.
- Membantu meningkatkan koordinasi dan kecepatan reaksi tubuh.
- Manfaat Low Impact:
- Lebih ramah pada sendi dan mengurangi risiko cedera.
- Meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot melalui gerakan yang lebih halus.
- Cocok untuk orang yang sedang dalam pemulihan atau mereka yang baru memulai program kebugaran.
- Membantu menjaga kesehatan jantung dan kebugaran fisik secara keseluruhan.
Baik olahraga high impact maupun low impact memiliki manfaat dan keunggulannya masing-masing. Jika kamu mencari tantangan dan ingin membakar kalori dengan cepat, high impact bisa menjadi pilihan yang tepat, tetapi penting untuk memperhatikan kondisi tubuh agar tidak cedera. Di sisi lain, low impact adalah pilihan yang lebih aman dan tetap efektif untuk menjaga kebugaran, terutama bagi pemula atau mereka yang memiliki masalah dengan persendian. Yang terpenting adalah memilih jenis latihan yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi tubuhmu.