Denda Raksasa untuk Google: 20 Triliun Dolar AS

Pict by Instagram

Rusia menjatuhkan denda luar biasa kepada Google senilai US$20 desiliun. Denda ini terkait dengan dugaan pemblokiran propaganda pro-Rusia di YouTube. Angka ini sangat besar, mencapai 34 angka nol setelah angka 2. Jumlah denda ini setara dengan sekitar US$20 triliun, jauh melebihi ukuran ekonomi global.

Menurut CNN, denda ini terlihat lebih fantastis jika dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) dunia, yang hanya sekitar US$110 triliun menurut IMF. Di sisi lain, nilai pasar induk Google, Alphabet, hanya sekitar US$2 triliun. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut angka ini sulit diucapkan dan menekankan bahwa Google tidak seharusnya membatasi siaran broadcaster Rusia di platformnya.

Denda ini merupakan akumulasi selama empat tahun dan terus bertambah setiap minggu di bawah hukum Rusia. Denda awalnya sebesar 100.000 rubel (sekitar US$16.186) dijatuhkan pada tahun 2020 setelah media Tsargrad dan RIA FAN mengajukan tuntutan hukum. Mereka mengklaim bahwa saluran YouTube mereka dibatasi oleh Google.

Situs berita RBC melaporkan bahwa denda besar ini muncul setelah Google melarang outlet media lain pada tahun 2022 akibat dukungan mereka terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Tindakan tersebut menyebabkan denda tambahan bagi Google. Sebelumnya, Google juga membatasi pembuatan akun baru bagi pengguna Rusia pada bulan lalu dan menonaktifkan akun AdSense di negara itu pada bulan Agustus.

Iklan online juga tidak ditayangkan untuk pengguna di Rusia sejak Maret 2022 sebagai bagian dari sanksi yang lebih luas. Pembatasan ini mendorong otoritas Rusia untuk menyita rekening bank Google, sehingga anak perusahaan Google di Rusia terpaksa mengajukan pailit. Meskipun demikian, layanan gratis Google, termasuk YouTube dan Search, tetap beroperasi di Rusia.

Dalam laporan keuangan triwulannya, Google mengakui adanya masalah hukum yang sedang berlangsung di Rusia. Perusahaan menyatakan bahwa mereka menghadapi keputusan perdata dengan hukuman yang diperberat terkait penghentian akun, termasuk akun yang terkena sanksi. Meskipun begitu, Google meyakini masalah hukum ini tidak akan berdampak material pada mereka.

Denda ini tampaknya tidak berpengaruh signifikan pada Alphabet. Perusahaan ini mengalami kenaikan lebih dari 5 persen di perdagangan after-market setelah melampaui ekspektasi pendapatan di kuartal ketiga.

Populer video

Berita lainnya