Apakah Nabi Muhammad (SAW) Bisa Membaca dan Menulis?

pic by: canva.com

Para ahli sejarah sepakat bahwa Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis karena tidak ada guru atau kitab suci yang dikenal. Jadi mengapa Allah mengutus seorang Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis?

Ini adalah pertanyaan penting karena Dia, Nabi (SAW) membimbing kita kepada wahyu Al-Quran yang murni dan murni. Mengapa Allah mengutus seorang pemimpin yang tidak bisa membaca? Apakah Nabi Muhammad (saw) benar-benar tidak bisa membaca dan menulis? Al-Qur’an menjawab pertanyaan ini dengan jelas, sebagaimana Allah berfirman sendiri tentang Nabi yang tidak bisa menulis (damai dan berkah besertanya): “Dan kamu belum pernah membaca sebelumnya buku, dan kamu tidak menulis suatu buku pun dengan tanganmu sendiri, karena jika tidak demikian, maka para pemalsu akan (memiliki alasan untuk) ragu.”

“Orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang tidak bisa baca tulis, yang mereka dapati tertulis tentangnya di dalam kitab-kitab Taurat dan Injil yang ada pada mereka.” Surat Al-A’raf, V.157

Jadi jelaslah sebagaimana Allah mengabarkan kepada kita di sini bahwa Nabi (saw) tidak bisa baca tulis. Dalam Islam, ilmu merupakan hal terpenting sejak awal dan itulah sebabnya umat Islam diperintahkan untuk mengamalkan ilmu dalam segala hal yang mereka lakukan. Pepatah terkenal mengatakan

“ilmu mendahului amal”.

Jadi perintah dalam Al-Quran dan Sunnah (hadis Nabi) adalah bahwa kita umat Islam harus mencari ilmu terlebih dahulu agar amal kita benar dan mendapat petunjuk dari Tuhan.

Nabi Muhammad (saw) memiliki ilmu yang paling agung, karena gurunya adalah Allah sendiri. Beliau diajari melalui wahyu dan bukan dari buku-buku atau guru-guru seperti kita semua.

Kita sering kali mengangkat derajat seseorang karena guru-guru atau lembaga pendidikan yang mereka datangi. Bagi Rasulullah, tidak ada derajat yang lebih tinggi daripada diajari oleh Sang Pencipta sendiri. Mengapa Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis: Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 78, “Dan di antara mereka ada orang-orang buta huruf yang tidak mengetahui Kitab Suci, kecuali angan-angan saja, padahal mereka hanya beranggapan.”

Ayat ini diturunkan tentang orang-orang yang menolak Islam, dan Allah berfirman bahwa mereka adalah orang-orang yang beranggapan bahwa mereka memiliki ilmu. Akan tetapi, untuk menggambarkan mereka digunakan kata ‘Ummi’ yang diterjemahkan sebagai orang yang buta huruf, orang yang tidak bisa membaca dan menulis. Hal ini sama dengan kata ‘Ummi’ yang digunakan dalam Surat Al A’raf di atas.

Jadi, buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis bukanlah hal yang terpuji bagi seluruh umat manusia. Namun, dalam kasus Nabi Muhammad hal ini perlu sebagaimana Allah sebutkan dalam ayat yang sama Surat Al Ankabut “jika tidak, maka para pemalsu niscaya akan meragukannya.”

Yang dimaksud dengan ini adalah bahwa Nabi SAW. adalah seorang yang buta huruf sehingga tidak seorang pun dapat mengklaim bahwa Al-Quran ini adalah perkataan dan tulisannya. Orang-orang yang hatinya rusak dari para pemalsu itu pasti akan melancarkan kampanye untuk menyesatkan manusia dari kebenaran bahwa Kitab ini, Al-Quran, benar-benar diturunkan dari langit dan merupakan perkataan Allah sendiri.

Umat ​​Islam merayakan bahwa Nabi Muhammad (SAW) adalah seorang yang buta huruf. Apakah ini berarti bahwa tidak memiliki ilmu pengetahuan itu wajar? Jawabannya adalah tidak, karena ilmu pengetahuan adalah bagian penting dan vital dari Islam.

Dalam ayat pertama yang diturunkan dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan kita dengan kata, “Bacalah”. Nabi Muhammad (SAW) adalah pengecualian dari aturan ini karena Allah menyelamatkannya dari pengaruh negatif budaya yang ada pada masanya. Setiap bahasa dan budaya memiliki pengaruh baik dan buruk.

Pengetahuan profesional sangat penting agar kita dapat berkembang dalam karier Anda. Namun, pengetahuan tentang Allah dan agama-Nya bahkan lebih penting agar Anda dapat berkembang dalam hidup Anda, memiliki kehidupan yang bahagia dan akhirnya masuk surga.

Allah adalah guru Muhammad (SAW). Beliau adalah guru umat Islam dan pemimpin yang akan membimbing kita menuju kesuksesan di dunia dan akhirat. Ilmu akan memberi Anda kekuatan jika Anda mau mengamalkannya.

Jadi, sangat penting bagi kita untuk mengikuti Rasulullah (SAW) dan cara hidupnya karena beliau adalah orang yang mengamalkan ilmu yang dimilikinya.

Populer video

Berita lainnya