Banda Aceh, ibu kota provinsi Aceh di Sumatra di Indonesia, adalah kota yang sering kali terlewatkan selama perjalanan ke pulau ini. Namun, ada banyak hal menarik yang dapat dilakukan di Banda Aceh, mulai dari mempelajari lebih lanjut tentang tsunami hingga mengunjungi masjid.
Selain sisa-sisa tsunami, Banda Aceh juga merupakan rumah bagi masjid-masjid yang indah dan bangunan bersejarah yang menarik. Ini adalah tempat yang tepat untuk mempelajari lebih lanjut tentang budaya lokal dan menyelami sejarah wilayah tersebut.
Sebelum Anda pergi, Anda harus tahu bahwa Banda Aceh adalah kota Muslim konservatif yang diatur oleh hukum Syariah. Hal ini seharusnya tidak terlalu memengaruhi Anda sebagai turis, tetapi ingatlah untuk berpakaian sopan (kenakan pakaian longgar dan tutupi bahu dan kaki Anda) dan ketahuilah bahwa akan sulit untuk minum alkohol.
Hal terbaik yang dapat dilakukan di Banda Aceh:
1. Pelajari tentang tsunami di Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh adalah salah satu tempat paling menarik untuk dikunjungi di Banda Aceh. Museum ini memberikan penghormatan kepada 170.000 orang yang kehilangan nyawa selama tsunami 2004 dan berfungsi sebagai pusat pendidikan pada saat yang sama. Di sini, Anda akan menemukan banyak rekaman tsunami dan dampaknya beserta testimoni dari para penyintas.
Museum ini juga menawarkan perpustakaan, media pendidikan, dan simulasi. Sebelum tahun 2004, hanya sedikit orang Aceh yang tahu apa itu tsunami, dan ketika air laut surut, ratusan orang pergi untuk mengumpulkan ikan yang tertinggal di pasir, jadi penting untuk memberi tahu orang-orang.
2. Naik ke PLTD Apung 1
PLTD Apung 1 adalah bekas kapal pembangkit listrik yang berlayar di laut sekitar Banda Aceh saat tsunami melanda. Kapal itu terbawa sejauh 3 km (1,7 mil) ke daratan menuju kawasan permukiman. Saat mendarat, kapal itu menabrak dua rumah dan langsung menewaskan penghuninya.
3. Lihat Kapal Tsunami Lampulo
Kapal nelayan kecil ini terletak di Desa Lampulo, yang berbatasan dengan Banda Aceh. Ketika tsunami melanda, tsunami itu mendarat di atap sebuah rumah, yang ternyata membawa berkah! Perahu Tsunami Lampulo menyelamatkan nyawa 59 orang yang berhasil berlindung di dalamnya, dan kini, perahu itu sering disebut sebagai semacam Bahtera Nuh.
Meskipun tidak mungkin untuk menaiki perahu ini, Anda dapat memasuki rumah tempat perahu itu mendarat dan ada juga anjungan observasi tempat Anda dapat melihat ke dalam perahu.
4. Pelajari budaya lokal di Museum Negeri Aceh
Museum Negeri Aceh, yang juga dikenal sebagai Museum Negeri, adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang budaya dan sejarah Aceh.
Didirikan pada tahun 1915, ini adalah salah satu museum tertua di Indonesia. Anda akan menemukan banyak artefak Aceh di sini, dan museum ini juga memamerkan rumah adat setempat di atas patung (disebut Rumoh Aceh), tempat Anda dapat melihat bagaimana orang-orang hidup di masa lalu.
5. Kunjungi Monumen Gunongan
Monumen Gunongan dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17 untuk istrinya yang rindu kampung halaman. Bangunan ini dimaksudkan menyerupai sebuah bukit di Pahang, Malaysia, yang merupakan kampung halamannya.
Dahulu, monumen ini digunakan oleh sang putri sebagai tempat pemandian pribadi. Monumen ini merupakan bagian dari kompleks yang lebih besar yang disebut Taman Ghairah (berarti “Taman Kesenangan”), yang terletak di halaman istana.
6. Menuju Kerkhof Peutjut
Perang Aceh berlangsung dari tahun 1873 hingga 1914, menjadikannya salah satu perang kolonial terlama yang pernah dilakukan Belanda. Perang ini dimulai ketika Sultan Aceh dan sebagian besar penduduk wilayah ini menolak tunduk kepada Belanda dan menewaskan 60.000 orang Aceh.
7. Kagumi Masjid Raya Baiturrahman
Selesai dibangun pada tahun 1881, Masjid Baiturrahman adalah salah satu bangunan paling terkenal di Banda Aceh. Ini adalah salah satu dari sedikit bangunan yang selamat dari tsunami 2004 dan berfungsi sebagai pusat krisis pada saat itu.
Masjid Baiturrahman dibangun oleh Belanda sebagai tindakan rekonsiliasi terhadap orang Aceh setelah masjid aslinya terbakar saat penyerangan. Dua kubah ditambahkan oleh Belanda beberapa dekade kemudian, dan pada tahun 1957, pemerintah Indonesia menambahkan dua kubah terakhir.
8. Cobalah Durian
Buah ini dapat tercium dari jauh dan bisa dibilang, baunya tidak sedap – baunya sangat menyengat. Cara terbaik yang dapat saya gambarkan adalah seperti aroma kaus kaki kotor dan telur busuk. Baunya sungguh menyengat sehingga buah ini dilarang di tempat umum termasuk hotel!
9. Minum kopi di Warung Kopi Solong
Provinsi Aceh terkenal dengan kopinya, dan Waring Kopi Solong adalah kedai kopi paling terkenal di Banda Aceh. Warung ini menyajikan kopi tradisional serta penganan lokal. Pastikan untuk mencoba Kopi Sanger saat Anda di sana. Kopi ini adalah kopi dengan susu kental manis dan merupakan makanan khas setempat.
10. Menuju Pulau Weh
Pulau Weh (juga dikenal sebagai Pulau Weh) adalah tempat yang benar-benar indah dengan dunia bawah laut yang luar biasa. Ini adalah pulau yang sempurna untuk snorkeling dan menyelam. Jika Anda memutuskan untuk melakukannya, Anda akan berenang di tengah berbagai macam ikan tropis dan terumbu karang yang luar biasa. Ini adalah tempat terindah yang pernah saya kunjungi untuk snorkeling!
Selain menyelam dan menikmati pantai, Anda juga dapat mendaki di hutan, berenang di air terjun, dan menjelajahi gunung berapi yang masih aktif di pulau ini.