Lima Negara ASEAN Sepakat Berbagi Data Keselamatan Penerbangan

pic by: google.com

Lima negara Asia Tenggara mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk berbagi data dan informasi penerbangan di antara mereka sendiri, termasuk laporan turbulensi parah, untuk membantu membuat perjalanan udara lebih aman.

Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand menandatangani nota kesepahaman pada hari Rabu, yang bertujuan untuk meluncurkan rencana tersebut pada akhir tahun, kata otoritas penerbangan sipil mereka dalam sebuah pernyataan bersama.

Kesepakatan tersebut muncul saat perjalanan udara pulih dari pandemi COVID-19, yang menghantam pariwisata di wilayah tersebut. Inisiatif tersebut telah dibicarakan tahun lalu tetapi butuh waktu bagi negara-negara tersebut untuk menyetujui apa yang akan dibagikan dan menyusun protokol yang akan mengatur kerahasiaan data.

“Dalam inisiatif pertama di Asia-Pasifik, kelima negara akan berkolaborasi dan berbagi data keselamatan dan informasi keselamatan yang dideidentifikasi untuk mengidentifikasi bahaya dan tren keselamatan serta mengembangkan langkah-langkah mitigasi untuk mengelola risiko keselamatan dengan lebih baik,” kata pernyataan bersama tersebut.

Negara-negara tersebut mengidentifikasi tujuh kategori awal yang akan dibagikan, termasuk peringatan tabrakan, penyimpangan dari ketinggian yang ditetapkan oleh pengendali lalu lintas udara, dan pengaktifan sistem peringatan di darat. Laporan turbulensi udara yang parah, pergeseran angin, tabrakan burung, dan pengangkutan barang berbahaya juga akan dibagikan.

Otoritas Penerbangan Sipil Thailand akan bertindak sebagai “penjaga” data dan mitranya di Singapura sebagai “analis data”, kata pernyataan tersebut.

Data, temuan, dan rekomendasi dari analisis informasi “tidak boleh digunakan untuk mendukung investigasi kecelakaan dan insiden dan tidak boleh digunakan untuk tujuan hukuman atau penegakan hukum”, kata pernyataan tersebut.

Direktur jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Singapura Han Kok Juan mengatakan ia berharap negara-negara lain akan bergabung “untuk memastikan langit yang lebih aman bagi masyarakat yang bepergian”.

Populer video

Berita lainnya