Prabowo Subianto, presiden terpilih Republik Indonesia, saat ini tengah menyusun susunan kabinetnya untuk periode 2024-2029. Beberapa nama telah dipanggil untuk menjadi calon menteri, namun ada tiga tokoh penting yang menolak tawaran tersebut. Berikut adalah ketiga nama yang menolak tawaran Prabowo Subianto untuk menjadi menteri:
- Hasyim Joyo Hadi Kusumo
Hasyim, yang merupakan adik kandung Prabowo Subianto, telah mengonfirmasi penolakannya sejak Agustus 2024. Dalam sebuah pernyataan, ia mengungkapkan bahwa meskipun Prabowo menawarkan posisi menteri, ia memilih untuk tetap berkontribusi dari luar kabinet. Keputusan ini diambil Hasyim untuk tetap berada di luar struktur pemerintahan sambil memberikan dukungan. - Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut, yang dikenal luas berkat track record-nya dalam pemerintahan, juga menolak tawaran untuk menjabat sebagai menteri di kabinet Prabowo. Meskipun diakui bahwa ia pernah menerima tawaran tersebut, Luhut lebih memilih untuk tidak terlibat langsung dalam kabinet. Namun, ia menyatakan kesediaannya untuk memberikan nasihat dan pandangan kepada Prabowo jika diperlukan. - Kofifah Indar Parawansa
Kofifah, yang sebelumnya terlibat dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran selama Pemilihan Presiden, juga menolak tawaran untuk menjadi menteri. Kofifah memilih untuk fokus pada kontestasi di Pilkada Jawa Timur dengan berpasangan bersama Emil Dardak, menghadapi calon lainnya seperti Luluk Lukman dan Risma. Keputusan ini menunjukkan komitmennya untuk melanjutkan karir politik di level daerah.
Ketiga nama ini menunjukkan bahwa meskipun ada tawaran untuk bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto, mereka memilih untuk mengambil jalur yang berbeda, baik untuk alasan pribadi maupun politik. Hal ini memberikan gambaran tentang dinamika politik yang terjadi menjelang pembentukan kabinet baru di Indonesia.