Center of Economic and Law Studies (Celios) memprediksi kabinet baru Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berpotensi memboroskan anggaran hingga Rp1,95 triliun. Prabowo telah memanggil 108 sosok untuk mengisi posisi menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga dalam kabinetnya.
Beberapa kementerian direncanakan memiliki lebih dari dua wakil menteri, termasuk Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. Peneliti Celios, Galau D Muhammad, menyatakan bahwa pembagian jabatan ini berpotensi menciptakan pemborosan anggaran yang signifikan.
Galau mengungkapkan bahwa banyaknya wakil menteri akan meningkatkan belanja negara. Ini mencakup gaji staf pendukung, pengadaan mobil dinas, fasilitas kantor, dan gaji pensiun menteri serta wakil menteri. Menurutnya, tanggungan tersebut akan memperparah kerentanan fiskal akibat utang yang jatuh tempo dan penurunan penerimaan pajak.
Analisis Celios menunjukkan potensi pembengkakan anggaran hingga Rp1,95 triliun selama lima tahun ke depan. Angka ini tidak termasuk beban belanja barang akibat pembangunan gedung baru. Estimasi ini berdasarkan gaji menteri Rp150 juta per bulan dan wakil menteri Rp100 juta per bulan, serta anggaran operasional sebesar Rp500 juta per bulan.
Dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin yang memiliki 34 menteri dan 17 wakil menteri, total gaji dan tunjangan menteri mencapai Rp61,2 miliar per tahun. Gaji dan tunjangan wakil menteri sekitar Rp20,4 miliar, dan anggaran operasional total mencapai Rp306 miliar. Sehingga, total estimasi biaya untuk kabinet Jokowi adalah Rp387,6 miliar per tahun.
Sementara itu, kabinet Prabowo-Gibran, yang diasumsikan memiliki 49 menteri dan 59 wakil menteri, memperkirakan total gaji dan tunjangan menteri mencapai Rp88,2 miliar per tahun. Gaji dan tunjangan wakil menteri sekitar Rp70,8 miliar, dan anggaran operasional total mencapai Rp648 miliar. Total estimasi biaya untuk kabinet Prabowo-Gibran mencapai Rp777 miliar per tahun.
Dengan demikian, estimasi peningkatan anggaran dari era Jokowi ke era Prabowo mencapai Rp389,4 miliar per tahun. Total peningkatan anggaran selama lima tahun dari 2024 hingga 2029 mencapai Rp1,947 triliun.
Celios juga mencatat bahwa mayoritas kandidat yang dipanggil untuk kabinet berasal dari politisi, dengan proporsi 55,6 persen. Sementara proporsi profesional teknokrat hanya 15,7 persen. Selain itu, 30 kandidat aktif dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menunjukkan adanya kepentingan balas budi politik.
Sebanyak 72 persen dari total kandidat merupakan pendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Celios mencatat bahwa kabinet ini tidak inklusif, hanya terdapat 10 kandidat perempuan, yang mencakup 9,3 persen dari total 108 kandidat.