Jenazah calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos, diberangkatkan menuju tempat pemakaman di San Diego Hills, Karawang. Proses pemberangkatan dilakukan dari Rumah Duka Sentosa Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, dan diantar oleh anak-anak serta keluarganya. Pada pukul 11.45 WIB, jenazah Benny diangkut menggunakan ambulans putih, terlihat dibalut dalam peti mati putih dihiasi bunga.
Ketiga anak Benny hadir untuk mengantarkan jenazahnya. Mereka mengenakan pakaian putih dan celana hitam. Salah satu anak terlihat membawa foto almarhum dalam warna hitam-putih sebagai penghormatan terakhir.
Sebanyak enam bus juga mengantarkan rombongan keluarga dan kerabat menuju pemakaman. Mereka mengenakan baju atasan berwarna putih sebagai tanda berkabung. Suasana haru terlihat di wajah mereka saat melepas kepergian Benny.
Namun, istri Benny, Sherly Tjoanda, tidak dapat hadir dalam pengantaran jenazah. Dia harus kembali ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut setelah mengalami luka bakar akibat kebakaran kapal. Istri Benny menjadi salah satu korban dalam insiden kapal meledak di Pulau Taliabu.
Kepala Basarnas Ternate melaporkan bahwa insiden tersebut mengakibatkan enam orang tewas, termasuk Benny. Choel Mallarangeng, kerabat Benny, menambahkan bahwa Sherly juga menjadi korban dalam kejadian itu. Saat kapal terbakar, Sherly berada di area depan kapal, sementara Benny berada di bagian kamar bawah.
Peristiwa tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Maluku Utara. Kehilangan Benny Laos sebagai calon Gubernur memberikan dampak besar, mengingat dedikasi dan kontribusinya selama ini. Banyak yang mengenang Benny sebagai sosok yang peduli dan berkomitmen untuk kemajuan daerah.
Seluruh proses pemakaman dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat sebagai bentuk penghormatan terakhir. Semoga almarhum Benny Laos mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.