Mohammed Rashid menarik perhatian setelah penampilan impresif bersama Timnas Palestina dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pemain Persebaya Surabaya ini tidak berhasil membantu Palestina meraih kemenangan saat melawan Kuwait. Pertandingan yang dihelat di Stadion Jassim Bin Hamad, Qatar, berakhir imbang 2-2 pada Selasa (15/10). Kuwait awalnya unggul dengan dua gol dari Yousef al-Sulaiman. Namun, Palestina menunjukkan semangat juang meskipun bermain dengan 10 orang sejak menit ke-55, berhasil menyamakan kedudukan di akhir pertandingan.
Rashid bermain penuh selama 90 menit dan menjadi kunci stabilitas permainan Palestina. Ia terlibat aktif dengan 69 sentuhan dan menyelesaikan 49 dari 60 operan dengan akurasi 82 persen. Tidak hanya handal dalam distribusi bola, Rashid juga mencatatkan dua umpan kunci dalam serangan. Ia dikenal dengan umpan panjangnya, berhasil mencapai target dari 10 dari 14 percobaannya.
Pertandingan ini diawali dengan cedera Fahad al-Hajeri dari Kuwait pada menit kedelapan. Pelatih Juan Antonio Pizzi terpaksa mengganti pemain tersebut dengan Hamad al-Harbi. Meskipun awalnya kesulitan, Kuwait berhasil memberikan tekanan kepada Palestina. Mereka mendapat penalti pada menit ke-31 setelah Ameed Mahajneh dijatuhkan oleh Moaath al-Enezi. Yousef al-Sulaiman sukses mengeksekusi penalti menjadi gol.
Palestina tidak tinggal diam dan langsung merespons dengan serangan. Mereka mendapatkan penalti pada menit ke-41 setelah Ahmad al-Dhefiri melanggar Wessam Abouli. Abouli sendiri berhasil mengeksekusi penalti, menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Pada babak kedua, pelatih Palestina, Makram Daboub, melakukan perubahan dengan memasukkan Oday Dabbagh dan Tamer Seyam untuk memperkuat serangan.
Namun, Palestina harus bermain dengan 10 orang setelah Camilio Saldana mendapat kartu kuning kedua di menit ke-55. Kuwaiti memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dan kembali unggul di menit ke-80 melalui gol kedua al-Sulaiman. Meski tertekan, Palestina menunjukkan semangat pantang menyerah. Di menit tambahan ketiga, Zeid Qunbar mencetak gol penyeimbang, memastikan Palestina mendapatkan satu poin berharga.
Meski tidak mencetak gol, peran Rashid di lini tengah sangat vital. Ia berjuang di duel-duel darat, memenangkan 3 dari 9 percobaannya. Rashid aktif membantu pertahanan dengan satu clearance dan satu tackle. Walaupun kehilangan penguasaan bola 14 kali, kontribusinya tetap berarti bagi tim. Performa Rashid membawa kabar baik bagi Persebaya Surabaya. Penampilannya yang konsisten di tingkat internasional membuktikan bahwa ia adalah salah satu pemain kunci.
Dengan hasil imbang 2-2, Palestina mencuri poin penting dari Kuwait. Rashid akan kembali bergabung dengan Persebaya Surabaya setelah tugasnya selesai. Kembalinya pemain bintang ini diharapkan menjadi suntikan moral bagi tim. Bonek dan Bonita pasti bangga melihat Rashid memberikan kontribusi positif baik di klub maupun timnas. Kemampuan teknis dan semangat juangnya diharapkan dapat membantu Persebaya mencapai hasil terbaik di Liga 1 musim ini.