Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak usia dini. Bahasa membantu anak berkomunikasi, mengekspresikan perasaan, serta memahami lingkungan sekitar. Setiap anak memiliki laju perkembangan yang berbeda, tetapi secara umum ada tahapan tertentu yang dilalui anak dalam perkembangan bahasa mereka. Berikut adalah tahap-tahap perkembangan bahasa anak usia dini yang perlu diketahui oleh orang tua.
1. Tahap Pra-Lingual (0-12 Bulan)
Pada tahap ini, bayi belum bisa berbicara tetapi sudah mulai mengenal suara dan bunyi di sekitar mereka. Meskipun belum berbicara, bayi sudah mengembangkan kemampuan mendengarkan dan mulai “mengoceh” sebagai bentuk komunikasi awal.
- Usia 0-3 bulan: Bayi merespon suara dengan cara tersenyum atau menoleh. Mereka mulai mengeluarkan suara seperti cooing (suara lembut dan tinggi).
- Usia 4-6 bulan: Bayi mulai mengoceh dan mencoba mengeluarkan suara seperti “ba-ba” atau “da-da”. Ini adalah tahap di mana mereka bereksperimen dengan suara.
- Usia 7-12 bulan: Bayi mulai memahami kata-kata sederhana, seperti nama mereka sendiri, kata “mama” dan “papa,” dan bisa merespon perintah sederhana seperti “dadah”.
2. Tahap Linguistik Awal (12-18 Bulan)
Memasuki usia satu tahun, anak-anak mulai menggunakan kata-kata pertama mereka. Biasanya, mereka mengucapkan kata-kata yang mudah diucapkan dan berhubungan dengan hal-hal yang sering mereka lihat atau dengar.
- Usia 12-15 bulan: Anak mulai mengatakan satu atau dua kata sederhana, seperti “mama”, “papa”, “minum”, atau “bola”. Kata-kata ini biasanya digunakan untuk menunjukkan keinginan atau kebutuhan mereka.
- Usia 16-18 bulan: Anak mungkin sudah bisa menggunakan sekitar 10-20 kata. Mereka juga mulai memahami lebih banyak kata daripada yang bisa mereka ucapkan, dan sering kali menunjuk objek sambil menyebutkan namanya.
3. Tahap Dua Kata (18-24 Bulan)
Pada tahap ini, anak mulai menggabungkan dua kata untuk membuat kalimat sederhana, seperti “mama makan” atau “bola besar”. Ini adalah langkah awal dalam membentuk struktur bahasa yang lebih kompleks.
- Usia 18-24 bulan: Anak mulai menggabungkan dua kata menjadi frasa yang lebih bermakna. Kosakata mereka juga terus berkembang, dan mereka mulai mengerti instruksi lebih kompleks, seperti “ambil bola dan taruh di sini”.
4. Tahap Kalimat Sederhana (2-3 Tahun)
Pada usia dua hingga tiga tahun, anak mulai berbicara dalam kalimat pendek yang terdiri dari tiga hingga lima kata. Mereka mulai menggunakan kata-kata yang menunjukkan tindakan, lokasi, dan kepemilikan.
- Usia 24-30 bulan: Anak mulai membentuk kalimat sederhana seperti “aku mau susu” atau “bola besar jatuh”. Mereka juga mulai menggunakan kata ganti seperti “aku”, “kamu”, dan “dia”.
- Usia 30-36 bulan: Anak mulai berbicara dalam kalimat yang lebih panjang dan menggunakan kata-kata tanya seperti “apa”, “di mana”, dan “kenapa”. Pada tahap ini, anak juga mulai memahami konsep waktu sederhana, seperti “besok” atau “sekarang”.
5. Tahap Penggunaan Kalimat Kompleks (3-4 Tahun)
Di usia tiga hingga empat tahun, kemampuan bahasa anak semakin berkembang pesat. Mereka sudah mulai bisa menggunakan kalimat yang lebih kompleks dan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap tata bahasa.
- Usia 3-4 tahun: Anak mulai menggunakan kalimat dengan struktur yang lebih baik, seperti “Aku mau pergi ke taman besok.” Mereka juga mulai mengerti aturan tata bahasa sederhana, seperti penggunaan bentuk jamak dan tenses.
- Pada usia ini, anak juga mulai mengerti konsep abstrak dan bisa mengikuti percakapan lebih lama.
Perkembangan bahasa anak usia dini melibatkan tahapan yang berkesinambungan, mulai dari ocehan hingga kalimat kompleks. Setiap anak berkembang dalam laju yang berbeda, tetapi mengenali tahap-tahap ini dapat membantu orang tua memberikan stimulasi yang tepat untuk mendukung kemajuan kemampuan berbahasa anak. Jika orang tua merasa ada keterlambatan yang signifikan dalam perkembangan bahasa anak, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli perkembangan anak untuk mendapatkan saran dan penanganan lebih lanjut.
