Viral Video Bantuan Ibu Hamil di Bandung, Ini Faktanya

Pict by Instagram

Viralnya video tentang bantuan ibu hamil di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, menarik perhatian publik. Video tersebut menampilkan seorang ibu hamil yang difoto sambil memegang telur, namun telur itu diminta kembali oleh petugas. Video ini pun menyebar luas di media sosial, menimbulkan berbagai spekulasi. Berikut fakta-fakta yang terungkap:

1. Kejadian di Desa Citeureup

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, pada Kamis, 3 Oktober 2024. Sekretaris Desa Citeureup, Oom Rukmana, membenarkan bahwa kejadian tersebut memang terjadi di wilayahnya.

2. Kesalahpahaman Terjadi

Oom Rukmana menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman antara pengunggah video dengan kenyataan yang terjadi. Menurutnya, pengunggah video tidak sepenuhnya paham tentang proses penyaluran bantuan.

3. Bantuan Dibagi Dua Tahap

Bantuan paket makanan untuk ibu hamil dan balita sebenarnya dibagi dalam dua tahap, yakni pada Agustus dan Oktober 2024. Namun, pada penyaluran pertama terjadi kesalahan distribusi, sehingga bantuan yang seharusnya dibagi dalam dua tahap diawalkan menjadi satu tahap.

4. Tidak Ada Pemotongan Bantuan

Oom menegaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada ibu hamil dan balita sudah tepat sasaran dan tidak ada pengurangan seperti yang diberitakan. Bantuan telah diberikan sesuai jadwal, yakni pada tahap pertama di Agustus dan tahap kedua pada Oktober.

5. Pengunggah Video Minta Maaf

Intan, pengunggah video yang sempat viral, meminta maaf kepada warga Desa Citeureup dan pihak terkait. Ia mengakui bahwa video tersebut menyebabkan kegaduhan dan diakui sebagai kesalahan akibat informasi yang salah.

6. Pengunggahan Hanya Iseng

Intan menjelaskan bahwa video tersebut diunggah hanya iseng saat ia sedang mengasuh anak di rumah. Ia juga mengakui bahwa dirinya salah dalam memahami proses penyaluran bantuan dan sudah menerima paket bantuan pada tahap pertama.

Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial. Kasus ini menjadi pembelajaran agar tidak sembarangan membagikan konten yang belum tentu benar.

Populer video

Berita lainnya