Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang santri di Pesantren Darul Hasanah, Aceh, disiram air cabai. Insiden ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat sekitar. Santri yang terlibat, berinisial T, dituduh melanggar peraturan pesantren.
T ditindak oleh NN, istri Pimpinan Pesantren, sebagai bentuk hukuman. Ia disiram air cabai untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Akibat tindakan ini, T mengalami luka serius dan rasa sakit yang luar biasa. Tubuhnya mengalami kemerahan dan pembengkakan.
Ibu T, Marnita, membenarkan bahwa anaknya mengalami kekerasan tersebut. Ia menjelaskan kejadian berlangsung pada hari Senin, 30 September. Marnita mengatakan, “Anak saya disiram air cabe oleh NN karena dituduh melanggar aturan.”
Marnita menambahkan, anaknya kini sedang dirawat akibat trauma berat. Rasa trauma yang dialami T sangat mendalam setelah kejadian tersebut. “Kejadian ini telah membuat anak saya trauma akibat tindakan NN,” ujarnya.
Keluarga T telah melaporkan kasus ini ke Polsek Pante Ceureumen. Mereka meminta pihak kepolisian untuk menindaklanjuti dan memproses hukum atas dugaan kekerasan ini. Insiden ini menyoroti isu kekerasan di lingkungan pendidikan pesantren, yang perlu perhatian lebih lanjut dari pihak berwenang.