Di jagat media sosial, beredar sebuah video yang cukup menghebohkan, memperlihatkan seorang pedagang daging ayam yang mendatangi rekan seprofesinya untuk melayangkan protes terhadap harga jual yang lebih rendah dari harga pasaran. Dalam keterangan video yang viral itu, dijelaskan bahwa “Penjual daging ayam diprotes beberapa penjual di pasar karena menjual daging di bawah harga pasar.”
Dalam rekaman itu, tampak si pedagang menunjukkan ketidakpuasan dengan harga murah yang ditawarkan oleh rekannya, dan meminta agar harga daging ayam diselaraskan dengan harga yang berlaku di pasar. Situasi ini langsung menarik perhatian publik, dan tak lama kemudian, beragam komentar dari netizen pun berhamburan.
Beberapa netizen memberikan pandangan yang cukup bijak, mengatakan, “Bu, rezeki itu sudah ada yang mengatur,” menegaskan bahwa setiap orang memiliki jalan rezeki masing-masing. Sementara itu, ada juga komentar yang lebih berani, “Kok iri sih, Bu? Itu kan keputusan pedagangnya,” menunjukkan keberanian untuk mempertanyakan reaksi sang pedagang yang protes.
Tak ketinggalan, ada yang dengan nada humoris mengungkapkan, “Lha, Bu, kenapa marah? Dagangannya kok malah nggak laku!” Tentu saja, komentar-komentar ini menambah warna dalam perdebatan di media sosial, menciptakan ruang untuk diskusi yang menarik tentang etika berbisnis dan rezeki masing-masing individu di dunia dagang. Video ini pun menjadi bahan obrolan hangat, mencerminkan dinamika pasar yang tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga pada hubungan antar pedagang.