Vlogger makanan, Debi Pratama, kini tengah minta maaf setelah menciptakan kegaduhan terkait ulasannya tentang Warung Makan Mamiku yang terletak di Yogyakarta. Dalam pengakuannya, Debi mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulang kesalahan serupa. Ia telah bertemu langsung dengan pemilik warung tersebut untuk menyampaikan permohonan maaf secara pribadi.
“Saya Debi, sudah bertatap muka dengan pemilik Warung Makan Mamiku dan memohon maaf atas kesalahan yang saya buat dalam posting-an review rawon yang ternyata merugikan usaha mereka,” ungkap Debi dalam pernyataannya pada Jumat (4/10/2024).
Debi juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warung lainnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Ia menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk menjatuhkan atau merugikan siapapun. “Saya berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan ini pada warung-warung lain. Sekali lagi, mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi, dan terima kasih,” tambahnya.
Ulasan Debi tentang rawon di Warung Makan Mamiku juga mendapat sorotan dari Farhan Noor Rachman, seorang influencer dan reviewer di dunia kuliner. Ia mengingatkan bahwa meski seorang influencer atau reviewer mungkin memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang makanan yang baik, etika dan adab tetap harus diutamakan.
“Bisnis F&B itu memang tidak mudah. Ini adalah sektor yang rentan dengan banyak variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha, mulai dari modal, bahan baku, sumber daya manusia, hingga lokasi. Semua ini bisa menjadi penentu maju atau tidaknya suatu usaha,” pungkas Farhan.