Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 2, Edy Rahmayadi, menyinggung proyek infrastruktur jalan dan jembatan Sumut senilai Rp2,7 triliun. Proyek ini sebelumnya dikritik oleh calon gubernur nomor urut 1, Bobby Nasution, yang juga menantu Presiden Jokowi. Edy menyayangkan proyek tersebut tidak berlanjut. Padahal, menurutnya, proyek multi-tahun dengan metode design & build itu penting untuk meningkatkan mobilitas masyarakat.
“Proyek ini harusnya diteruskan, agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Infrastruktur yang lebih baik jelas diperlukan oleh warga,” ujar Edy saat bertemu dengan tokoh masyarakat dan adat di Labuhanbatu Selatan, Senin (30/9/2024).
Edy, yang berpasangan dengan Hasan Basri Sagala, menjelaskan bahwa proyek senilai Rp2,7 triliun itu dimulai setelah pandemi Covid-19. Proyek ini telah melalui proses perencanaan panjang dan mendapatkan persetujuan dari DPRD Sumut. Namun, setelah Edy tidak lagi menjabat sebagai gubernur, proyek tersebut tidak selesai dengan maksimal. Bahkan, kontrak dengan Waskita Karya dan KSO yang mengerjakan proyek ini diputus.
Berdasarkan data dari Dinas PUPR Sumut, proyek tersebut dihentikan pada Juni 2024. Dari total 163 ruas jalan yang direncanakan, baru 74% yang terealisasi. Meski demikian, Edy menegaskan bahwa ia tidak ingin menyalahkan pihak mana pun. Ia berharap, proyek ini tidak terhambat oleh kepentingan politik.
Edy juga menambahkan bahwa salah satu alasannya maju kembali di Pilgub Sumut 2024 adalah untuk melanjutkan program infrastruktur jalan dan jembatan yang belum selesai. Selain itu, ia juga berkomitmen pada program pembangunan kerakyatan lainnya.
Sebelumnya, proyek ini sempat disinggung oleh Bobby Nasution dalam kampanyenya. Bobby menilai, masalah jalan rusak di Sumut adalah persoalan klasik yang belum terselesaikan di bawah kepemimpinan Edy. Ia juga menyoroti anggaran besar yang telah dihabiskan Pemprov Sumut untuk proyek jalan, namun hasilnya belum terlihat signifikan.
Bobby, yang berpasangan dengan Surya, mengatakan bahwa pada 2022, Pemprov Sumut menghabiskan Rp2,7 triliun untuk proyek infrastruktur jalan. Menurutnya, dengan dana sebesar itu, seharusnya kondisi jalan di Sumut sudah membaik. Namun, kenyataannya, perbaikan jalan masih belum maksimal.
“Infrastruktur memang memerlukan dana besar. APBD Sumut tidak terlalu besar, tapi dengan anggaran Rp14 triliun setahun, Rp2,7 triliun untuk jalan seharusnya sudah memberikan hasil yang lebih baik,” kata Bobby.