Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Selasa, 1 September 2024, diwarnai kejutan tak terduga. Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah kehadiran sosok superhero terkenal, Ultraman, di gedung DPR/MPR. Kehadiran Ultraman langsung menarik perhatian banyak orang, termasuk anggota DPR dan staf yang hadir.
Banyak orang yang memanfaatkan kesempatan itu untuk berfoto bersama Ultraman, menciptakan kehebohan di sekitar gedung. Mereka ingin mengabadikan momen unik ini karena jarang sekali sosok superhero terlihat di acara resmi seperti pelantikan anggota DPR. Kehadiran Ultraman semakin ramai saat dia memasuki gedung DPR/MPR.
Saat tiba di gedung, Ultraman langsung dikelilingi oleh awak media yang penasaran. Mereka akhirnya mengetahui bahwa orang di balik kostum Ultraman adalah Jamaludin Malik, anggota DPR terpilih dari Partai Golongan Karya (Golkar). Jamaludin sengaja mengenakan kostum Ultraman pada hari pelantikan tersebut.
Ketika ditanya alasan menggunakan kostum superhero, Jamaludin menjelaskan bahwa Ultraman dikenal sebagai sosok yang membasmi kejahatan. Hal ini sesuai dengan pesan yang ingin disampaikannya sebagai anggota DPR terpilih. Dia ingin menggambarkan komitmennya untuk memerangi segala bentuk ketidakadilan dan kejahatan selama masa jabatannya.
Jamaludin juga menambahkan bahwa penggunaan kostum ini sudah menjadi ciri khas sejak masa pencalonannya. Oleh karena itu, dia merasa perlu menjaga konsistensi dengan tetap menggunakan kostum Ultraman pada acara pelantikan. Menurutnya, dengan tetap mengenakan kostum ini, dia menunjukkan kesetiaannya pada karakter yang telah menjadi simbol perjuangannya selama kampanye.
“Sejak mencalonkan diri, saya memang selalu memakai kostum Ultraman. Jadi, saya memutuskan untuk tidak meninggalkan identitas itu bahkan saat pelantikan,” jelas Jamaludin kepada media. Baginya, kostum tersebut bukan sekadar penampilan, tetapi juga simbol dari perjuangannya untuk masyarakat.
Kehadiran Ultraman di acara pelantikan DPR ini menjadi pembicaraan luas, tidak hanya di kalangan politik, tetapi juga di media sosial. Banyak yang melihatnya sebagai cara kreatif dan berbeda dalam menyampaikan pesan politik. Namun, ada juga yang menganggap hal tersebut hanya sebagai upaya mencari perhatian. Meskipun demikian, Jamaludin tetap percaya diri dengan pilihannya.
Dengan kehadiran Ultraman di acara formal seperti ini, Jamaludin Malik berhasil mencuri perhatian publik. Dia juga menunjukkan bahwa pendekatan kreatif bisa menjadi cara efektif untuk menonjolkan pesan politik di tengah persaingan yang ketat.