Raffi Ahmad baru-baru ini membagikan kabar gembira di media sosial. Pria kelahiran Bandung itu mengumumkan bahwa ia menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Universal Institute of Professional Management (UIPM), Thailand. Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam dunia hiburan di Indonesia.
Namun, kabar ini menuai beragam reaksi dari netizen. Beberapa mempertanyakan kelayakan Raffi menerima gelar tersebut. Menurut mereka, gelar Doctor Honoris Causa biasanya diberikan kepada orang yang berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Sementara itu, Raffi dianggap belum pernah menghasilkan karya ilmiah yang signifikan.
Di sisi lain, ada seorang netizen yang tinggal di Bangkok penasaran dengan kampus yang memberikan gelar kepada Raffi. Netizen tersebut melakukan pencarian berdasarkan alamat yang tersedia. Melalui media sosial X, dia membagikan panduannya menuju kampus tersebut.
Setelah tiba di alamat yang dimaksud, netizen itu terkejut karena tempat tersebut ternyata bukan kampus, melainkan sebuah hotel. Setelah bertanya kepada resepsionis, ia memastikan bahwa tidak ada kampus UIPM di sana.
UIPM dikabarkan sebagai kampus online yang memiliki lokasi di Thailand, Rusia, Indonesia, dan Amerika Serikat. Karena tidak menemukan kampus fisik di Thailand, netizen tersebut bertanya kepada Raffi melalui media sosial mengenai keberadaan kampus tersebut. Namun, hingga kini Raffi Ahmad belum memberikan tanggapan.
Beberapa netizen lain mencoba bersikap positif, menduga bahwa pembelajaran di UIPM dilakukan secara online sehingga tidak memerlukan kampus fisik. Namun, ada juga yang merasa skeptis terhadap organisasi ini. Mereka berpendapat bahwa UIPM mungkin hanya sebuah organisasi yang menawarkan gelar dengan mudah melalui perwakilan di berbagai negara.
Komentar lainnya menyebutkan bahwa lokasi kampus UIPM di Amerika Serikat juga tidak jelas. Beberapa bahkan berkelakar bahwa sistem pembelajaran di kampus ini mirip dengan home schooling. Kontroversi mengenai gelar yang diterima Raffi Ahmad ini masih berlanjut, sementara netizen terus menunggu klarifikasi dari pihak terkait.