Menggugah Harapan dan Cinta, A&Z Films dan Bahagia Pictures Luncurkan Film Mengejar Restu

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; captureOrientation: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 8;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 40;

Rumah produksi A&Z Films dan Bahagia Pictures siap menyapa penonton dengan film terbarunya, Mengejar Restu, yang dijadwalkan memulai proses produksi pada 1 Oktober. Film ini menjanjikan cerita yang hangat dan menyentuh hati, menyoroti tema cinta yang luas.

Sutradara DizziRedi mengambil langkah berani dengan debutnya dalam film feature panjang. “Ini merupakan feature film pertama gue, ini film tentang cinta yang luas ke pasangan, keluarga, dan orang tua,” ungkapnya saat konferensi pers di Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, pada Senin (30/9/2024).

Mengejar Restu akan menampilkan deretan aktor ternama, di antaranya Dimas Seto, Dhini Aminarti, Citra Kirana, Rezky Adhitya, Arie Untung, dan Fenita Arie. DizziRedi menjelaskan, “Casting pemain gak lama, yang lama ini lock jadwal mereka untuk bantuin gue berkarya di film ini.”

Antusiasme juga datang dari Dhini Aminarti, salah satu pemeran utama. “Saya sudah tidak sabar untuk memulai proses produksi. Setelah berdiskusi panjang lebar dengan sutradara dan produser, saya merasa cerita film ini sangat menarik,” jelasnya.

Ia percaya bahwa film ini memiliki potensi besar untuk menyentuh hati penonton Indonesia. Film ini tidak hanya diisi oleh para selebriti, tetapi juga memperkenalkan nama baru di dunia perfilman. Cut Intan, yang berperan sebagai dokter bernama Intan, berbagi pengalamannya.

“Aku berperan sebagai bu Dokter Intan, iyaa ini perdana ada acting coach, cukup gugup. Akhirnya aku beranikan diri buat terjun ke dunia akting, apalagi ketemu nama besar,” tuturnya.

Cerita Mengejar Restu menggali tema harapan, persahabatan, dan pencarian takdir yang penuh makna. Fokus utama kisah ini adalah Fais, yang teringat akan Ahmad, seorang anak berusia 11 tahun yang berkunjung ke Pesantren Tahfidz Al-Quran Al-Mubarak.

Kunjungan ini meninggalkan kesan mendalam bagi Fais, yang teringat akan wasiat ayahnya untuk melanjutkan perjuangan pesantren. Executive Produser Novandrian menjelaskan visi di balik film ini.

“Ini adalah film drama keluarga yang memberikan perasaan hangat kepada penontonnya. Kami peduli tentang perkembangan industri film. Film sebagai media yang ditonton banyak orang harus menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang positif,” katanya.

Dengan persiapan yang sudah berjalan cukup lama dan matang, Novandrian berharap proses produksi berjalan lancar. “Semoga film ini dapat menyuguhkan kehangatan dan menyentuh hati penonton saat dirilis nanti,” tutupnya.

Populer video

Berita lainnya